Diakonia.id – Aparat keamanan gabungan mulai bersiaga melakukan pengamanan jelang perayaan hari Paskah maupun Jumat Agung Umar Kristiani, terutama usai aksi serangan teror beruntun di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Jakarta pekan ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus menyatakan, pihaknya menerjunkan 5.590 personel, dibantu TNI untuk mengamankan total 833 gereja di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Kekuatan yang kita turunkan sekitar 5.590 personel baik itu Polres maupun dari Polda nanti dibackup oleh teman-teman dari TNI juga untuk mengamankan semuanya,” kata dia saat dihubungi, Kamis (1/4).
Yusri menyebut pengamanan terutama akan difokuskan ke empat gereja besar di DKI Jakarta yakni, Gereja Katedral Jakarta Pusat, Gereja Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Gereja HKBP Petojo di Grogol, Jakarta Barat dan Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus, Jakarta Barat.
Selain Polri-TNI, Yusri menyebut pengamanan juga akan dibantu oleh internal gereja. Pengamanan tersebut kata dia, antara lain dilalukan dengan memeriksa semua barang bawaan yang dibawa oleh aparat, termasuk pengawasan lewat CCTV.
Sejumlah gereja pun telah mengimbau kepada para jemaat untuk tidak membawa benda-benda tertentu ke dalam gereja.
“Ini salah satu upaya untuk tidak memperlambat dalam pemeriksaan di Gereja. Kita juga melakukan tambahan patroli di sekitar Gereja,” kata Yusri.
Sementara itu, di Yogyakarta,Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Satbrimob Polda DI Yogyakarta (DIY) melakukan sterilisasi pada sejumlah gereja di wilayah tersebut.
Sterilisasi antara lain dilakukan di Gereja Katolik Santo Antonius, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta yang tetap menyelenggarakan ibadah misa tatap muka selama situasi pandemi virus corona (Covid-19).
“Tujuan kami sterilisasi ini memberikan keyakinan terhadap masyarakat bahwa di tempat ini memang aman dari bahan peledak maupun bom,” kata Kanit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY Iptu Agus Setyono, Kamis (1/4).
Misa Paskah di Gereja Santo Antonius tahun ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Gereja juga membatasi jumlah maksimal 360 orang dari normalnya yang sampai ribuan jemaat.
Untuk mengikuti ibadah di gereja, jemaah harus terlebih dahulu melakukan registrasi lewat situs resmi milik paroki. Jemaat yang terdaftar akan duduk di bangku bernomor yang sudah diatur berjarak.
“Ketika nama (jemaat) itu tidak ada dalam database kami otomatis tidak bisa ikut. Nanti ketika perayaan ekaristi umat yang sudah mendaftar wajib membawa girik sebagai tanda masuk,” kata Eka Rahayu, Bagian Administrasi Umum Sekretariat Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru.
Sementara itu, Karopenmas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyebut bahwa pengamanan selama pelaksanaan misa Paskah adalah bagian dari Kamtibmas. Oleh karena itu, menurut dia, pengamanan otomatis akan dilakukan.
Meski begitu, Rusdi menyebut pihaknya tetap waspada menyusul rentetan teror yang terjadi beberapa waktu terakhir. Polri kara dia juga telah melakukan petunjuk dan arah pengamanan terhadap satuan kepolisian hingga level bawah.
“Mabes Polri telah memberikan Jukrah (Petunjuk dan Arahan) ke satuan wilayah untuk lebih mewaspadai lagi akibat aksi dari terorisme ini sendiri, khususnya pengamanan pada kegiatan Paskah,” katanya di Mabes Polri, Kamis (1/4).
(thr/DAL)