Diakonia.id – Mabes Polri mengungkap rekam jejak buron teroris kasus Bom Bali I pada 2002 yang juga anggota Jamaah Islamiyah bernama Zulkarnaen usai ditangkap Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menuturkan Zulkarnaen sempat memimpin pelatihan militer askari Markaziah JI di Afganistan.
“Menjadi pelatih akademi militer di Afganistan selama 7 tahun,” kata Ahmad kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/12).
Dia memastikan bahwa Zulkarnaen merupakan otak dari aksi teror yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, sambung Ahmad, dia pernah menjadi otak peledakan di kediaman duta besar Filipina pada 2000.
“Arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate dan Poso pada tahun 1998 sampai dengan 2000,” ucapnya.
Kemudian, Zulkarnaen juga menjadi otak peledakan gereja serentak saat malam Natal pada 2000 dan bom Bali 2 pada 2005. Zulkarnaen, kata Ahmad, sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 2002.
“DPO selama 18 tahun,” imbuhnya.
Zulkarnaen ditangkap pada Kamis (10/12) di wilayah Lampung. Zulkarnaen ditangkap usai sempat menyembunyikan buronan Upik Lawangan atas Taufik Bulaga yang lebih dulu ditangkap akhir November lalu.
Dari data kepolisian, Zulkarnaen adalah pria kelahiran Sragen pada 1963. Pendidikan terakhirnya adalah Biologi angkatan 1982 di salah satu universitas negeri di Yogyakarta.
(mjo/ain/cnn)