• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Ratapan Korban Bencana NTT: Tolong Carikan Anak Saya

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
9 April 2021
in Umum
0
Ratapan Korban Bencana NTT: Tolong Carikan Anak Saya
62
SHARES
324
VIEWS


Diakonia.id – “Saya tidak minta apapun, saya tidak minta makanan, minuman atau bahkan dibangunkan rumah. Saya cuma mau minta pemerintah, tolong, tolong, tolong carikan anak saya, anak angkat saya belum juga ketemu, tolong saya, minta carikan anak saya.”

Suara Elisabeth Lenahuki yang kini genap berusia 61 tahun itu terdengar gemetar. Dia berkali-kali terisak. Elisabeth menangis saat meminta tolong agar anak laki-lakinya yang hilang dalam bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dicarikan.

Elisabeth adalah satu dari sekian banyak orang tua yang kehilangan anaknya di Pulau Adonara, Weiwerang. Bencana NTT, kata Elisabeth, memang tak meninggalkan luka fisik berlebihan di tubuhnya, namun luka batin dan trauma tak bisa dia hilangkan begitu saja.

Di sela isak tangis dan rasa kehilangannya, Elisabeth bercerita perihal peristiwa yang kini membuat keluarganya belum utuh kembali.

Sabtu (3/4) malam pekan lalu tak jauh berbeda dengan malam perayaan Paskah pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja hujan terus mengguyur tanah kelahiran Elisabeth sepanjang malam.

Sepulang dari Gereja, dia tak langsung menarik selimut untuk tidur di samping suaminya yang sudah lelap. Dia memilih duduk di ruang tengah, sambil sesekali mengintip air hujan yang semakin lebat dari balik tirai jendela rumahnya.

Suami dan anak-anaknya tengah tidur di kamar masing-masing. Hingga sekira mendekati tengah malam, gemuruh mulai terdengar. Dari luar angin kencang juga terlihat berkelebat. Keduanya seperti berperang saling bersahutan.

Elisabeth ketakutan. Apalagi tak lama setelah itu air masuk ke dalam rumah.

“Saya langsung teriak, ‘Air masuk! Air masuk!’ Suami saya keluar kamar, dan tahu-tahu sudah lebih selutut saja itu air. Cepat sekali dan sangat deras,” kata Elisabeth menceritakan pengalamannya.

Banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021).  Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai  68 jiwa. ANTARA FOTO/Pion Ratuloli/wpa/wsj.
Warga membahu dalam proses evakuasi korban banjir bandang NTT. Foto: ANTARA FOTO/PION RATULOLI

Bercerita dari balik sambungan telepon yang sempat terputus beberapa kali karena gangguan jaringan di Pulau Adonara tak menghilangkan gambaran kengerian yang terjadi Minggu (4/4) dini hari itu di Weiwerang.

Elisabeth dan suami serta anak-anaknya langsung berhamburan ke luar rumah. Tetangganya pun sama, kocar kacir mencoba menyelamatkan diri dari terjangan air yang semakin tinggi dan deras.

“Terus, terus terus lah itu kami lari ke jalan raya, tampak di belakang hunian sudah seperti kali. Airnya deras. Sudah (air) naik. Tinggi sekali. Teriak saya, ‘tolong! tolong!’,” kata dia.

Pada saat itulah Elisabeth menyadari dia dan suaminya sudah terpisah dari salah satu anak angkatnya yang paling bontot. Yeremia, 33 tahun, diakui Elisabeth sempat mendorong dirinya yang memang sudah tak sanggup berlari di tengah terjangan air bah.

Dengan sekuat tenaga, Yeremia terus berusaha mendorong Elisabeth namun hal itu justru membuat Yeremia tertinggal jauh di belakang dan tak pernah lagi ditemukan hingga selang dua hari setelah kejadian.

“Anak angkat saya, dia masih bujang. Baru 33 tahun. Dia pegawai di Kelurahan. Sangat sayang dengan mamaknya yang sudah tua ini. Saya minta tolong carikan bujang saya, tolong carikan,” kata Elisabeth terisak.

Elisabeth yakin Yeremia masih ada di antara tumpukan rumah. Apalagi dia telah berbicara dengan tetua adat di Adonara yang mendapat penerawangan bahwa jenazah Yeremia masih berada di sekitar kediamannya.

“Karena kami di Adonara percaya dengan adat kuat, kami percaya dari tokoh adat ada menyatakan bahwa mayat anak saya tertimbun di lokasi, masih ada di sekitar rumah itu,” kata Elisabeth.

This general view shows debris left behind in the town of Adonara in East Flores on April 4, 2021, after flash floods and landslides swept eastern Indonesia and neighbouring East Timor. (Photo by Joy Christian / AFP)
Wilayah Adonara Flores Timur porak poranda diterjang banjir bandang NTT. Foto: AFP/JOY CHRISTIAN

Saat ini kata Elisabeth, pencarian hanya dilakukan seadanya. Belum ada perbantuan yang turun langsung dari pemerintah. Hanya warga yang berusaha membantu mencari Yeremia di antara rumah penduduk yang telah rata dengan tanah.

“Saya sebagai mama, sebagai ibu, wanita yang kehilangan anaknya, saya minta dari pemerintah tolong tinjau ke lokasi saya. Tolong carikan anak saya,” kata dia.

“Mereka (warga) sudah bantu cari. Tapi kalau bisa dari tim pemerintah untuk bisa cari anak saya walau memang usianya sudah diambil Tuhan. Saya minta tolong,” tutupnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 128 orang meninggal dunia dampak bencana banjir dan longsor di NTT. Sebanyak 8.424 orang dari 2.019 keluarga mengungsi.

Sementara untuk orang hilang tercatat mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Pemerintah menyatakan bencana NTT dipengaruhi cuaca buruk berupa sikon tropis Seroja. Penanganan dan pemulihan bencana hingga kini masih diupayakan oleh pemerintah.

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Bencana Alam
Previous Post

3 Doa Kristen Untuk Orang Teraniaya Yang Menguatkan Iman Umat Kristiani

Next Post

40.000 Kerangka Manusia Penuhi Gereja Sedlec Ossuary

Next Post
40.000 Kerangka Manusia Penuhi Gereja Sedlec Ossuary

40.000 Kerangka Manusia Penuhi Gereja Sedlec Ossuary

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id