Diakonia.id – Saya benci agama.
Agama dapat diringkas dalam satu frasa ini : ‘lakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu’
Sepanjang sejarah kita telah menciptakan ribuan variasi dari formula ini.
• Berdoa 5x sehari
• Ke gereja 1x seminggu
• Dermakan uang ke rumah ibadah
• Persembahkan semua yang sulung
• Jadilah orang baik
• Ampuni supaya diampuni
Tak peduli betapa kecil atau besar transaksinya, intinya tetaplah ini : Lakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu.
Tapi Yesus datang untuk menunjukkan betapa kelirunya kita selama ini.
Allah tidak menuntut pembayaran apapun dari kita sebelum memberikan apa-apa ke kita, sebelum Ia memberkati kita.
Tidak.
Karena Ia adalah Pemberi segala sesuatu yang baik, tak peduli siapa kita.
Cinta dan pengampunanNya tak bersyarat.
Dan dari kelimpahan inilah kita melakukan hal yang sama kepada sesama.
Bukan dalam rangka memuaskan hati Tuhan.
Kita melakukan hal baik karena ITULAH SIAPA KITA.
Itulah IDENTITAS kita.
Pertanyaannya : apakah kita bersedia menerima pesan yang Yesus bawa ini?
Atau dengan keras kepala tetap ‘berpegang pada agama’?
Entah dengan anda, tapi saya sudah muak dengan ‘perlombaan’ menyenangkan hati Tuhan.
Saya memilih percaya pada apa kata Yesus dan beristirahat (REST) dalam kebaikanNya.
Anda bagaimana?
[Phil Drysdale : I Hate Religion; 15 September 2014]
http://www.phildrysdale.com/2014/09/hate-religion/
*) Diterjemahkan oleh Mona Yayaschka/dailygracia