Diakonia.id -Kalau ditanya, “Apakah Anda percaya Tuhan Yesus?” mungkin ada di antara kita langsung menjawab, “Ya. Saya percaya Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamatku.” Atau, “Saya menyembah Yesus,” dan semacamnya.
Puji Tuhan kalau kita mengaku Yesus adalah Tuhan. Pertanyaannya, apa buktinya kalau kita mengakui hal tersebut? Sekadar bilang “percaya” itu mudah, tapi bagaimana sikap hati kita? Apakah kita mengaku percaya, tetapi perbuatan kita sama sekali tidak mirip Yesus?
2 Hal Ini Membuktikan Kita Menjadikan Yesus Sebagai Tuhan
Ada dua hal sederhana tetapi penting untuk dilakukan sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan yang memimpin hidup kita. Untuk itu, bacalah lebih dahulu Yohanes 14:1-14.
1. Percaya pada Ucapan dan Janji-Nya—Setiap Saat
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” – Yohanes 14:1-2
Apa alasan kita mempercayai seseorang? Mungkin karena perbuatan orang itu sesuai dengan ucapannya. Atau, dia berhasil membuktikan bahwa barang atau jasa yang dia tawarkan dapat menjadi solusi kebutuhan kita.
Tuhan Yesus berani bilang ada banyak tempat tinggal di rumah Bapa-Nya, karena sebelum datang ke dunia, Dia tinggal di sana. Saat Dia kembali ke rumah Bapa, setelah menyelesaikan tugasnya di dunia, Yesus menyediakan tempat bagi kita.
Kita percaya pada Tuhan Yesus karena segala ucapan-Nya terbukti dan benar-benar Dia lakukan. Selama tiga setengah tahun, murid-murid-Nya mengikuti Yesus menginjil, melayani banyak orang, dan mengalami kesusahan bersama-sama. Mereka menjadi saksi bahwa apa yang Dia kerjakan selaras dengan perkataan-Nya.
Jadi, kalau kita mengaku percaya Tuhan Yesus, hendaknya kita juga percaya pada ucapan dan janji-Nya. Janganlah kita ragu, atau marah kepada-Nya, saat kenyataan hidup tidak sesuai dengan harapan.
2. Lakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan
“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhandan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” – Yohanes 13:13-15
Injil mencatat banyak hal yang Tuhan Yesus lakukan selama di dunia. Yesus menyembuhkan orang sakit (Matius 8:1-17), berempati dengan orang yang berdukacita (Yohanes 11:32-35), dan mengasihi orang berdosa sehingga dijuluki sahabat orang berdosa (Lukas 7:34). Dia melayani para murid-Nya, yang dibuktikan dengan membasuh kaki mereka (Yohanes 13:1-20). Yesus berbelas kasih kepada orang-orang yang kelaparan (Markus 6:30-44). Dia sediakan waktu-Nya, tenaga-Nya, pikiran-Nya, dan hati-Nya untuk melayani mereka yang letih lesu dan berbeban berat (Matius 11:28).
Sudahkah kita melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan? Saat melihat anggota keluarga yang menderita, tergerakkah hati kita oleh belas kasihan? Ketika kita tahu ada kawan sekerja yang sedang berbeban berat, maukah kita menolongnya?
“Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa …”
Jadi, janganlah menyebut diri, “Saya Kristen, saya murid Yesus, atau saya hidup seperti Yesus,” kalau kita tidak sungguh-sungguh meneladani-Nya. Orang yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan akan percaya sepenuh hati kepada-Nya dan melakukan apa yang Dia lakukan—bahkan bukan mustahil, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang pernah Tuhan Yesus kerjakan.
Tuhan Yesus sudah memberikan teladan dan mengharapkan kita berbuat serupa, jadi marilah kita ikuti Dia. Tidak semua orang akan merespon positif ketika kita meneladani Yesus, tapi tetaplah konsisten melakukannya. Dengan mengerjakan segala sesuatu seturut teladan Tuhan Yesus, niscaya kita merasakan perubahan positif dalam diri kita dan lebih berbahagia. Amin.