• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Gereja

Sejarah Perkabaran Injil di Papua

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
19 May 2022
in Gereja, Sejarah
0
Sejarah Perkabaran Injil di Papua
60
SHARES
314
VIEWS


Diakonia.id – Mansinam, adalah pulau kecil di Teluk Doreh di wilayah ibukota Papua Barat, dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan kapal nelayan dari pantai Kwawi kota Manokwari. Tidak ada yang istimewa dengan pulau berpenduduk sekitar 800 jiwa ini. Ratusan pohon kelapa yang menghiasi pinggir pantai berpasir putih dan berbukit hijau menjadi pemandangan biasa dijumpai di Mansinam.

Memang keistimewaan ini bukan pada panorama alamnya melainkan sisi sejarahnya. Mansinam adalah saksi bisu kedatangan misionaris untuk mengabarkan kabar baik dalam Injil dan mengajarkan budaya dan tata cara hidup modern kepada penduduk lokal yang masih tergolong primitif.

Pada tanggal 5 Februari 1855, misionaris Jerman Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di pulau Mansinam setelah sebelumnya melakukan ekspedisi pelayaran dan singgah di Batavia, Makasar, serta Ternate. Peninggalan bersejarah terkait keberadaan Ottouw-Geissler yang dapat ditemui di Pulau Mansinam adalah sebuah salib tugu peringatan masuknya Injil di tanah Papua.

Sisa peninggalan bangunan gereja yang kini tinggal pondasi yang dulu pertama dibangun oleh Ottouw-Geissler pun masih dapat dilihat. Terdapat juga sebuah sumur tua yang dibuat Ottouw-Geissler sebagai sumber air bagi seluruh penduduk pulau yang hingga kini masih tetap digunakan.

Daya tarik lainnya adalah Patung Yesus Kristus setinggi 30 meter, yang pembangunannya digagas pemerintah Indonesia sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah peradaban Papua di Mansinam. Patung yang sekilas mirip patung Yesus di Rio de Janeiro, Brazil, selesai pada tahun 2014 lalu.

Biasanya Pulau Mansinam dipadati pengunjung dari seluruh wilayah dan di luar papua untuk memperingati perkabaran injil tanggal 5 Februari setiap tahunnya. (tirto.id)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Papua
Previous Post

Perjanjian Baru Terjemahan Denmark Menghilangkan Kata “Israel”

Next Post

Sisi Gelap Gereja Hillsong: Gembala Gereja Hillsong Dipecat Karena Perzinahan

Next Post
Sisi Gelap Gereja Hillsong:  Gembala Gereja Hillsong Dipecat Karena Perzinahan

Sisi Gelap Gereja Hillsong: Gembala Gereja Hillsong Dipecat Karena Perzinahan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.