JAKARTA,PGI.OR.ID-Menyikapi tindak kekerasan terorisme di Jakarta dan Surabaya, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menggelar jumpa pers di Grha Oikoumene, Jakarta, Minggu (13/5).
Dalam siaran pers yang disampaikan kepada seluruh awak media, PGI menyampaikan dukacita mendalam kepada semua korban kekerasan dan tindak terorisme yang menimpa beberapa gereja di Surabaya hari ini. Semoga semua keluarga diberikan kekuatan oleh yang Maha Kuasa.
Terkait rangkaian kekerasan oleh para teroris dalam minggu ini (Mako Brimob dan gereja-gereja di Surabaya) PGI menyampaikan, pertama, tindak kekerasan, dengan alasan apa pun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah. Dia hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran. Lihatlah Siria sekarang ini yang luluh lantak oleh kekerasan demi kekerasan.
Kedua, sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apa pun mengajarkan kemanusiaan, damai dan cinta kasih. Kesesatan berpikirlah yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme.
Ketiga, oleh karena itu para pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah lewat kotbah-kotbah maupun pernyataannya. Program deradikalisasi BNPT akan sia-sia jika masyarakat justru memberi panggung kepada para pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan lewat misi dan dakwah-dakwahnya. Olehnya, PGI menghimbau kepada para pemimpin agama dan masyarakat untuk tidak memberi angin dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya.
Keempat, PGI juga menghimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video, karena ini justru tujuan teroris, yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. PGI justru menghimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.
Kelima, PGI menghimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat, karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa.
Keenam, kita tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada penanganan oleh negara. Sementara itu, PGI mendukung sepenuhnya tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di tanah air tercinta.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom menghimbau kepada seluruh warga gereja di tanah air untuk tetap tenang menyikapi peristiwa bom bunuh diri yang menimpa beberapa gereja di Surabaya. “Saya menghimbau seluruh warga gereja untuk tetap melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari, tetap melaksanakan ibadah sebagaimana biasanya tanpa harus dicekam oleh rasa ketakutan. Kita menyerahkan semuanya kepada naungan Tuhan seraya mempercayakan bentuk-bentuk pengamanan kepada aparat keamanan terkait,” katanya.
Lanjut Gomar, tugas kita sebagai gereja untuk membawakan rasa damai, cinta kasih bagi kemanusiaan harus tetap kita pertahankan dalam memberantas tindak kekerasan dan terorisme yang sedang berkembang sekarang ini.