Diakonia.id – Suliono, pelaku penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Gamping, Sleman, meninggal. Jenazah Suliono dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Kandangan Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Jenazah tiba di rumah duka sekira pukul 14.00 WIB, Senin (1/3/2021). Jenazah teroris itu dimakamkan dan dikebumikan di TPU setempat. Beberapa anggota polisi dan TNI menjaga kedatangan dan pemakaman Suliono itu.
“Tiba tadi sekira jam 14.00 WIB. Langsung dimandikan oleh keluarga,” ujar AKP Subandi, Kapolsek Pesanggaran kepada detikcom.
Baca juga:Pelaku Penyerangan Gereja Lidwina Sleman Minta Maaf ke Korban
|
![]() Foto: Istimewa
|
Jenazah Suliono, kata Subandi, langsung dikirim dari Jakarta ke Banyuwangi. Untuk penyebab kematian, kata Subandi, karena komplikasi.
“Informasinya komplikasi. Jenazah dikirim dari Jakarta ke Banyuwangi,” tambahnya.
Pihaknya selaku pemangku wilayah, kata Subandi, hanya mengamankan kegiatan pemakaman teroris tersebut. Total seluruh personel baik polisi maupun TNI, sekitar 15 personel. Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan kegiatan agar tetap mematuhi protokol kesehatan. “Harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Beberapa orang tak bermasker kita tegur dan kita beri masker. Karena masa pandemi COVID-19 saat ini,” pungkasnya.
Suliyono merupakan pelaku penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina saat jemaat melaksanakan ibadah pada Minggu (11/2/2018) lalu. Beberapa orang terluka akibat sabetan pedang Suliono. Salah satunya adalah pastor Romo Prier yang memimpin ibadah.
Suliono berhasil dilumpuhkan oleh polisi sesaat setelah peristiwa penyerangan. Kasusnya pada saat itu ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri. (detik)