Diakonia.id –
Dalam suatu pengertian, jalan menuju surga sangat aman, tetapi dalam sisi lain, tidak ada jalan yang sebahaya ini. Jalan ini dikepung berbagai kesulitan. Satu langkah salah (dan betapa mudahnya itu terjadi bila tidak ada kasih karunia), jatuhlah kita. Berapa licinnya jalan yang harus ditempuh beberapa dari kita! Berapa kali kita sudah berseru bersama para Pemazmur, “Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.” [Maz 73:2] Seandainya kita kuat, seperti pendaki gunung yang kakinya kokoh, ini mungkin bukan masalah besar; tetapi kita sendiri, betapa lemahnya kita! Di jalanan yang terbaik kita segera goyah, di jalan yang paling mulus kita cepat tersandung. Lutut-lutut kita yang lemah ini hampir tidak mungkin menunjang beban kita yang terhuyung-huyung. Sehelai jerami dapat menjatuhkan kita, dan sebuah kerikil dapat melukai kita; kita tidak lebih dari anak-anak yang dengan gemetar melangkah pertama kali pada perjalanan iman, Bapa kita di Surga menuntun kita atau kita akan segera tumbang. Oh, jika kita dijaga agar tidak jatuh, betapa kita harus memuji kuasa yang sabar itu, yang mengawasi kita hari demi hari! Pikirkan, betapa rawannya kita berbuat dosa, betapa mudahnya kita memilih bahaya, betapa kuatnya kecenderungan kita untuk menjatuhkan diri sendiri, dan pemikiran-pemikiran akan hal itu akan membuat kita bernyanyi lebih manis daripada yang pernah kita lakukan, “Mulia bagi-Nya, yang mampu menjaga supaya jangan kita tersandung.” Kita memiliki banyak musuh yang mencoba mendorong kita ke bawah. Jalan begitu sulit dan kita lemah, tetapi lebih dari itu, musuh-musuh bersembunyi dan siap menyergap, menyerbu saat kita paling lengah, dan bekerja keras untuk menyandung kita, atau melempari kita hingga jatuh ke jurang terdekat. Hanyalah lengan Maha Kuasa yang dapat menjaga kita dari musuh-musuh yang tak terlihat itu, yang terus berusaha menghancurkan kita. Lengan sedemikianlah yang bertempur melindungi kita. Ia yang setia telah memberikan janji, dan Ia mampu menjaga kita agar tidak terjatuh, sehingga dengan menyadari bahwa kita sama sekali lemah, kita dapat menyimpan dalam hati kepercayaan yang teguh akan keamanan kita yang sempurna, dan mengatakan, dengan keyakinan yang riang,
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.