Diakonia.id – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap anggota TNI dan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Papua, Bambang Purwoko, Jumat (9/10).
“TPNPB bertanggungjawab,” kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/10).
Sebby menyatakan penembakan terhadap anggota TGPF di Distrik Hitadifa, Intan Jaya, Papua, dilakukan sebagai bagian dari sikap TPNPB menolak TGPF bentukan pemerintah Indonesia.
“Itu keputusan kami, dan dengan tuntutan bahwa kami menolak Tim investigasi bentukan Menko Polhukam Mahfud MD,” kata dia.
Yang diinginkan TPNPB, tegas Sebby, sebuah tim independen untuk melakukan investigasi tewasnya Pendeta Yeremia di Hitadifa.
Tim independen tersebut bukan berasal dari unsur pemerintah Indonesia, melainkan dari sejumlah organisasi masyarakat dalam dan luar negeri.
“Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja,” kata dia.
Anggota TGPF Intan Jaya Bambang Purwoko dan seorang anggota TNI ditembak usai melakukan investigasi penembakan pendeta Yeremia di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita.
Saat kejadian itu, tim yang hendak kembali ke tempat menginap di daerah Sugapa tiba-tiba diserang oleh anggota KSB.
Bambang Purwoko tertembak di bagian kaki dan pergelangan tangannya. Saat ini Bambang dan seorang anggota TNI yang tertembak menjalani perawatan di UPTD RSUD Sugapa (tst/wis/CNN)