Diakonia.id -Depresi bisa dipicu oleh banyak hal. Mungkin Anda pernah mengalami sesuatu yang menyakitkan di masa lalu. Anda kehilangan orang yang Anda cintai. Anda bercerai, kehilangan pekerjaan, khawatir berlebihan, mengalami kekecewaan mendalam, atau cita-cita Anda tidak kesampaian. Apa pun penyebabnya, depresi bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda sehingga perlu diatasi sesegera mungkin.
Sebagai orang Kristen, kita pun tidak luput dari kecenderungan depresi. Hidup tak selalu berjalan mulus sesuai harapan layaknya kisah 1001 malam yang happily ever after. Lalu, bagaimana caranya mengatasi depresi dari sudut pandang Alkitab?
Kapan Depresi Menyerang?

Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. – Amsal 12:25
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. – Amsal 15:13
Depresi bisa menimpa siapa saja. Meskipun kita sudah berusaha sebaik mungkin, ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kita. Bisnis gagal, pernikahan bubar, anak terperangkap pergaulan bebas, pasangan selingkuh, pekerjaan tak jelas, pasangan hidup tak kunjung kelihatan. Ada pula kekhawatiran akan masa depan, penyakit kronis yang tak kunjung sembuh, dan masih banyak lagi.
Yang pasti, depresi menyerang saat Anda mulai khawatir dan pedih dengan kenyataan hidup. Meskipun Amsal tidak merujuk kata depresi secara langsung, kedua ayat di atas menggambarkan hal tersebut. Depresi membuat Anda putus asa, tak punya pengharapan, sulit bergembira, serta kecewa atau sedih berkepanjangan.
Anda Tidak Sendiri

Ketika depresi melanda, Anda harus tahu bahwa Anda tidak sendirian. Bahkan, tokoh-tokoh Alkitab yang kelihatannya paling hebat pun pernah mengalami depresi.
– Daud
Siapa yang tidak kenal Daud? Sosok yang dijuluki a man after God’s own heart—begitu berkenan di hati Tuhan (1 Samuel 13:14). Namun, seorang pahlawan perkasa yang mengalahkan berlaksa-laksa musuh pun (1 Samuel 18:7) pernah mengalami depresi. Di antaranya, ketika ia dikejar-kejar Raja Saul (Mazmur 35, 40, 52, 54) dan jatuh dalam dosa dengan Betsyeba (Mazmur 32, 38 dan 51).
Berikut sebagian dari ungkapan hati Daud:
Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku. – Mazmur 39:12
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. – Mazmur 6:6
– Ayub
Ayub, seorang yang saleh, takut akan Tuhan, dan menjauhi kejahatan pun pernah mengalami depresi.
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? – Ayub 3:11
Ketika Ayub dicobai iblis, kehilangan harta benda, anak-anaknya, terkena penyakit, lalu ditinggalkan istri dan sahabat-sahabatnya (Ayub 1:13-19), ia pun jatuh dalam depresi dan mengutuki hari kelahirannya. Ia berharap tidak pernah terlahir ke dunia.
Terlepas dari betapa beratnya masalah Daud dan Ayub, pada akhirnya kita melihat bahwa mereka berhasil keluar dari depresi tersebut. Jadi, depresi bukanlah sebuah aib atau hal yang memalukan. Setiap orang, dari segala latar belakang sosial dan ekonomi, bisa mengalaminya.
Lalu, bagaimana kita bisa melibatkan Tuhan dalam usaha mengatasi depresi?
Tuhan Tidak Akan Meninggalkan Anda

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati. – Ulangan 31:8
Ketika serangan depresi datang, jangan biarkan diri Anda tenggelam dengan pemikiran sendiri. Semakin Anda khawatir dan takut, semakin Anda akan patah hati dan putus asa. Kalau Anda hanya melihat masalah dari sudut pandang sendiri, Anda akan kalut, merasa tak berdaya, tak sanggup, dan kewalahan.
Sebaliknya, arahkan pikiran Anda kepada Tuhan, yang akan menuntun Anda melewati masalah, bahkan badai kehidupan sekalipun. Tuhan tidak mungkin membiarkan dan meninggalkan Anda sendirian. Kuasa-Nya dan kekuatan-Nya akan menaungi Anda. Badai akan berlalu, jadi tetaplah berpegang pada-Nya.
Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. – Mazmur 36:7
Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. – Mazmur 121:5
Adanya Masalah Bukanlah Bukti Kegagalan

Anda akan terus terjebak depresi jika menilai setiap masalah sebagai bukti bahwa Anda gagal, seorang pecundang, orang yang tak becus. Jadi, ubahlah cara pandang Anda.
Berpikirlah dari sisi spiritual, bahwa masalah itu hadir bukan karena kesalahan atau ketidakmampuan Anda. Masalah adalah sebuah ujian. Keadaan yang Anda hadapi bukan pilihan Anda, tapi karena kehendak Tuhan. Mungkin Tuhan sedang menguji Anda untuk lebih bergantung kepada-Nya. Atau, Tuhan sedang menggembleng Anda di salah satu area hidup, dan lewat masalah ini, Anda sedang dibentuk oleh-Nya.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. – 1 Petrus 4:12
Jangan pula membesar-besarkan masalah yang Anda hadapi. Bisa jadi, ketakutan dan kekhawatiran Andalah yang membuat masalah itu terlihat lebih besar daripada yang sebenarnya. Ini membuat Anda sulit melihat solusi atau tertutup terhadap masukan orang lain. Percayalah bahwa segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah, dan ada alasan untuk itu. Belajarlah dan petiklah hikmah dari setiap perkara hidup.
Tidak Ada Masalah yang Tak Bisa Diatasi

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. – 1 Korintus 10:13
Ingatlah, sebesar apa pun masalah Anda, seburuk apa pun keadaan Anda saat ini, Tuhan berjanji bahwa semua itu tidak melebihi kekuatan Anda. Semuanya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Anda. Artinya, tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. Tidak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. Sertakan Tuhan dalam mengatasi depresi, dan niscaya Anda akan mendapatkan kekuatan baru. Amin!
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. – Mazmur 46:2. (gkdi.org)