Hak atas foto Youtube/Church of the Almighty God
Pada tahun 2017 yang lalu polisi Cina menahan 18 anggota sebuah sekte agama, yang pernah memukuli seorang perempuan hingga tewas karena menolak memberikan nomor telepon.
Sekte bernama Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa didirikan pada tahun 1990an dan mengklaim bahwa Yesus Kristus dibangkitkan sebagai perempuan di Cina.
Pihak berwenang Cina sering memberangus berbagai kelompok sekte, dan telah menahan banyak anggotanya sejak bertahun-tahun lalu.
Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa ini menolak memberikan tanggapan langsung kepada BBC dan menunjuk ke situs yang berbasis di AS yang berisi sejumlah kesaksian para penganutnya yang mengaku disiksa oleh pemerintah Cina.
Ajaran inti sekte ini adalah bahwa “Tuhan Yang Maha Kuasa, Kristus Yang Terakhir” telah kembali ke bumi sebagai perempuan Cina untuk memicu datangnya hari kiamat.
Satu-satunya orang yang mengaku berhubungan langsung dengan Yesus perempuan ini adalah mantan guru fisika, Zhao Weishan. Dia kemudian mendirikan sekte tersebut dan sejak itu melarikan diri ke Amerika Serikat.
Sekte ini juga secara eksplisit bersikap anti-komunis, dengan menyebut partai komunis Cina sebagai ‘naga merah’, sebagaimana dlaporkan kantor berita Xinhua.
Di tengah banyak sekte Kristen yang kesulitan untuk beribadah dengan bebas di Cina, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa dituduh mengucilkan para anggota mereka dari sanak keluarga dan menekan mereka untuk menyumbangkankan uang dengan imbalan keselamatan ruh.
Setelah insiden pembunuhan seorang perempuan berusia 35 tahun di sebuah gerai McDonald’s di Kota Zhaoyuan pada Mei 2014, beberapa anggota sekte ditangkap dan dua orang dieksekusi.
Pembunuhan itu dilakukan ketika mereka berusaha merekrut sang perempuan. Saat dia menolak memberikan nomor teleponnya, kelompok tersebut yakin bahwa dia ‘dirasuki oleh roh jahat,’ seperti disebutkan dalam sidang pengadilan.
Sejumlah anggota kelompok itu kemudian memukuli perempuan tersebut dengan kursi dan gagang alat pel. Dia meninggal dunia di tempat kejadian karena luka-lukanya.
Namun sikap keras pemerintah Cina terhadap sekte tersebut sudah berlangsung sebelum terjadinya pembunuhan McDonald’s.
Pada 2012 terjadi serangkaian penangkapan di Qinghhai dan Zhejiang, berbuntut hukuman penjara terhadap 100 anggota sekte, termasuk beberapa anggota senior. Pada 2014, lebih banyak lagi yang ditangkap di Hubei dan Xinjiang.
Pada bulan Agustus 2016, polisi di Anhui menahan 36 anggota sekte yang dituduh membuat dan menyebarkan konten video untuk sekte tersebut. [BBC]