• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa. [Roma 7:13]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
11 March 2021
inRenungan
58 0
AA
0

Diakonia.id –

Berhati-hatilah terhadap pikiran yang menganggap enteng dosa. Waktu kita pertama kali menjadi orang Kristen, hati nurani kita begitu lembut, sehingga kita takut terhadap dosa yang paling kecil. Orang Kristen yang baru memiliki ketakutan yang suci, kegentaran yang saleh untuk tidak melawan Allah. Tetapi sayang! dengan segera bunga yang baik dari buah-buahan pertama yang matang ini gugur oleh dunia sekitarnya yang kasar: tanaman muda yang peka akan kesalehan berubah menjadi semak belukar, terlalu lembek dan terlalu mudah menyerah. Sayangnya hal ini sungguh-sungguh nyata: bahwa orang Kristen dapat tumbuh sedikit demi sedikit menjadi tidak peka, sehingga dosa yang dulunya mengejutkan dia tidak lagi menggusarkan dirinya sedikit pun. Sedikit demi sedikit manusia menjadi akrab dengan dosa. Telinga yang pernah mendengar ledakan meriam tidak dapat mendengar suara yang sayup-sayup. Pada awalnya dosa yang kecil mengejutkan kita; tapi segera kita berkata, “Bukankah ini dosa kecil?” Lalu datang lagi dosa lain, yang lebih besar, lalu yang lain, sampai perlahan-lahan kita mulai menganggap dosa hanya sebagai suatu penyakit ringan; dan berikutnya muncullah anggapan yang tidak suci ini, “Kami belum jelas-jelas jatuh ke dalam dosa. Memang, kami sedikit tersandung, tapi kami masih berdiri tegak. Kami mungkin pernah mengucapkan satu kata yang tidak suci, tetapi sebagian besar percakapan kami sudah konsisten.” Jadi kita meringankan dosa; kita menudunginya dengan jubah; kita menyebutnya remeh. Hai orang Kristen, berhati-hatilah dengan bagaimana engkau menganggap ringan dosa. Waspadalah supaya jangan engkau jatuh sedikit demi sedikit. Dosa, hal kecil? Bukankah itu racun? Siapa yang tahu efeknya yang mematikan? Dosa, hal kecil? Bukankah yang merusak anggur adalah rubah kecil? Bukankah serangga karang yang kecil dapat membangun sebuah batu yang menenggelamkan kapal angkatan laut? Bukankah hantaman-hantaman kecil menjatuhkan pohon ek yang tinggi? Bukankah tetesan air yang terus-menerus mengikis habis sebuah batu? Dosa, hal kecil? Dosa mengenakan duri di kepala Sang Penebus, dan menusuk hati-Nya! Dosa membuat Dia merasakan kesedihan, kepahitan, dan celaka. Jikalau engkau dapat menimbang dosa dengan timbangan kekekalan, engkau akan lari darinya seperti lari dari ular, dan jijik dengan paras kejahatan yang terkecil sekalipun. Pandanglah semua dosa sebagai hal yang menyalibkan Juruselamat, dan engkau akan melihatnya sebagai “dosa yang lebih nyata.”

Baca juga:   Kita Sungguh Berharga (Mazmur 8 : 1-10)

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share30SendShareTweet19Share5Share7Send
Previous Post

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai kemarahan?

Next Post

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai pentingnya akuntabilitas/saling bertanggung jawab antara satu sama lain?

Next Post
Apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas?

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai pentingnya akuntabilitas/saling bertanggung jawab antara satu sama lain?

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true