Diakonia.id -Sikap ceria membuat hidup lebih menyenangkan. Ketika bertemu seseorang yang suka tersenyum dan ramah, suasana hati kita pun ikut semangat. Berbeda dengan saat bertemu orang yang suka mengeluh dan cemberut, energi kita rasanya ikut terkuras. Itulah sebabnya kehadiran orang yang ceria biasanya selalu ditunggu-tunggu.
Saat keadaan sedang baik, mudah rasanya menjadi orang yang ceria. Namun, bagaimana cara agar tetap ceria di tengah kesulitan sekalipun?
Ceria: Bukan karena Keadaan, Melainkan Keputusan

Situasi global yang dibayangi pandemi COVID-19 tak mesti membuat kita kehilangan sukacita. Memang, ada orang yang pembawaannya selalu ceria, seakan tidak pernah bersedih. Namun, keceriaan bisa dilatih atau ditumbuhkan. Sejatinya keceriaan itu lahir dari hati, bukan bergantung pada situasi. Keceriaan juga bukan semata-mata sifat bawaan, melainkan juga merupakan hasil dari keputusan pribadi kita.
Menggantungkan sukacita pada sesuatu yang bersifat sementara akan menjadikan kita orang yang moody. Saat bisnis lancar, target tercapai, kesehatan prima, keluarga harmonis, kita ceria. Namun, saat keadaan tak sesuai harapan, kita menjadi orang yang murung. Beda halnya ketika kita bergantung pada sesuatu yang kekal.
Alkitab memaparkan kisah tujuh puluh murid yang diutus Yesus menginjil di berbagai kota. Berangkat dengan perlengkapan seadanya, mereka memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sekembalinya dari misi, dengan bangga mereka melaporkan hasil perjalanan kepada Yesus.
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” – Lukas 10:17
Pengalaman membuat mukjizat ini pastilah begitu berkesan dan menyenangkan, sampai-sampai menjadi hal pertama yang mereka laporkan kepada Yesus. Dulu mereka hanya melihat dan mendengar kekaguman orang terhadap Yesus. Namun kali ini, kekaguman itu tertuju kepada mereka.
Akan tetapi, Yesus tidak memuji kinerja mereka. Tidak juga mengucapkan selamat karena mereka berhasil mengusir setan-setan. Yesus justru mengingatkan mereka agar tidak menggantungkan kegembiraan pada “kemenangan” tersebut. Kalau mukjizat menjadi alasan untuk bersukacita, murid-murid takkan bertahan ketika masa sulit atau penganiayaan datang.
“Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” – Lukas 10:20
Yesus ingin alasan terbesar kita untuk bergembira adalah karena kita telah diselamatkan. Surga, itulah kebahagiaan kekal yang perlu senantiasa kita ingat. Dunia, dengan segala kenikmatan sekaligus kejahatannya, hanyalah sementara.
Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur. – 1 Petrus 1:24
3 Langkah Menjadi Pribadi Ceria
Pergumulan dan dinamika hidup kerap menyita fokus sehingga kita terkadang lupa pada tujuan surgawi. Karena itu, upayakan suasana hati kita baik setiap hari dengan tiga tips berikut:
1. Awali Hari dengan Syukur

Pagi adalah waktu krusial yang menentukan kualitas hidup kita hari itu. Kalau kita malas-malasan atau marah-marah di pagi hari, besar kemungkinan sepanjang hari suasana hati kita akan buruk. Oleh sebab itu, putuskan untuk berbahagia setiap bangun pagi.
Bersyukurlah untuk hal sekecil apa pun. Entah Anda bisa bangun dari tempat tidur, menyiapkan sarapan, atau sekedar ngobrol dengan pasangan. Hal-hal ini mungkin terdengar sepele, tetapi sangat patut disyukuri. Bukankah ada banyak orang yang tidak berkesempatan bangun pagi, misalnya karena sakit?
Alih-alih memikirkan pekerjaan atau beban, awalilah hari Anda dengan syukur. Hati yang bersyukur akan membuat segalanya terasa lebih mudah dan ringan.
Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta. – Amsal 15:15
2. Ciptakan Keceriaan Pribadi

Memulai hari dengan kegembiraan tidak selalu mudah. Selain mengajak diri untuk bersyukur, lakukanlah hal-hal yang membuat hidup Anda lebih ceria.
Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! – Yakobus 5:13
Alih-alih memulai hari dengan suasana hening, kenapa tidak mendengarkan musik ceria di dapur, di mobil, atau saat menaiki kendaraan umum? Misal, sembari menunggu masakan matang, Anda bernyanyi atau berjoget, menghempas jauh-jauh semua kekhawatiran bersama entakan irama lagu. Masukkan lagu-lagu yang asyik dengan lirik optimis dan membangun ke playlist Anda untuk diputar di pagi hari atau kapan pun Anda butuh suntikan semangat.
Berolahraga juga membantu meningkatkan perasaan gembira. Saat berolahraga, otak kita melepaskan dopamin, yang sering disebut hormon kebahagiaan. Olahraga rutin akan meningkatkan kadar endorfin dan serotonin, yang dapat menurunkan stres, serta mengurangi rasa sakit dan depresi. Luangkan waktu untuk berolahraga, entah di pagi hari sebelum kuliah / kerja, di sela-sela kesibukan rumah tangga, atau sore hari selepas beraktivitas.
3. Berdamai dengan Diri Sendiri

Ada kalanya kita mengalami hari yang berat dan melelahkan. Meski demikian, Anda selalu dapat mengisi ulang energi spiritual Anda. Datanglah kepada Sang Sumber Hidup, yang akan melegakan hati dan memampukan Anda berdamai dengan diri sendiri, apa pun yang tengah Anda alami.
Hanya orang yang b erdamai dengan diri sendirilah yang bisa tetap ceria dan memancarkan keceriaan ke sekelilingnya. Ia sadar sepenuhnya bahwa tidak ada manusia yang sempurna, termasuk dirinya. Kesalahan-kesalahan kecil tidak serta-merta merusak suasana hatinya. Ia bisa bertoleransi terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kalau Anda biasa memasang alarm untuk bangun pagi, cobalah juga memasang alarm untuk mengingatkan, “Sudahkah saya tersenyum hari ini?” Khususnya pada jam-jam sibuk yang berpotensi membuat Anda tegang. Tersenyum beberapa detik atau menyapa rekan kerja juga dapat menjadi cara yang baik untuk menceriakan hari.
Menjadi orang yang ceria saat keadaan sedang baik itu biasa. Tetap ceria di tengah kondisi sulit, itu baru luar biasa, karena membutuhkan upaya ekstra. Ingatlah senantiasa bahwa sukacita terbesar kita adalah surga. Awali hari dengan syukur, lakukan hal-hal yang membuat hati gembira, dan isi hati Anda dengan kedamaian ilahi. Semoga keceriaan Anda terpancar di mana pun Anda berada!(gkdi.org)