• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Internasional

International Conference on Cohesive Societies (ICCS): “Many Communities, One Shared Future”

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
1 November 2019
inInternasional
49 2
AA
0
International Conference on Cohesive Societies (ICCS): “Many Communities, One Shared Future”

 

Doa dan ikrar bersama oleh perwakilan tokoh agama yang juga didampingi Presiden Singapura Halimah Yacob mengenai tujuh komitmen bersama dalam menjaga dan merawat kehidupan beragama yang harmonis

 

Diakonia.id – Bertempat di Raffles City Convention Center Singapura (19-21/6), acara Konferensi Internasional tentang Masyarakat yang Kohesif dilaksanakan dengan menghadirkan lebih dari 600 orang delegasi seperti para cendekiawan, tokoh masyarakat, pembuat kebijakan, serta pemimpin agama yang berasal dari berbagai organisasi, institusi pendidikan, lembaga agama, pemerintah, bahkan NGO.

Kegiatan yang bertajuk “Many Communities, One Shared Future” ini, bertujuan mengajak masyarakat Internasional menemukan nilai-nilai dari pengalaman yang beragam, guna membangun pemahaman bersama, dan menciptakan hidup yang harmonis baik dalam relasi antaragama, suku maupun budaya. Selain itu, konferensi juga dilatarbelakangi oleh kesadaran akan meningkatnya berbagai ketegangan dalam relasai antar agama maupun antar budaya, yang mengancam stabilitas sosial di negara-negara yang memiliki keberagaman agama dan budaya.

Baca juga:   Sri Lanka Tutup 1.000 Sekolah Islam dan Larang Burkak

Konferensi yang diinisiasi oleh S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Nanyang Technological University Singapore ini, dibuka dengan jamuan makan malam bersama yang diisi berbagai penampilan musik, tari tradisional, serta drama musikal. Selanjutnya, didampingi oleh Presiden Singapura Halimah Yacob, para perwakilan tokoh agama melakukan doa dan ikrar mengenai tujuh komitmen bersama dalam menjaga dan merawat kehidupan beragama yang harmonis.

Helimah Yacob saat saat pidato

Ketujuh komitmen tersebut yaitu: (1) menjunjung tinggi kebebasan beragama, (2) membangun ikatan yang lebih kuat, (3) mendorong budaya konsiderasi dan saling pengertian, (4) berbagi dan menyebarkan keyakinan dengan rasa hormat dan sensitif, (5) memelihara solidaritas dalam krisis, (6) mendukung upaya-upaya institusional, dan (7) menjaga kerukunan antar umat beragama di Singapura yang lebih baik untuk semua.

Baca juga:   Digitalisasi Manuskrip Kristen Kuno di Biara Mesir

Semua itu adalah hal-hal praktis yang diharapkan tidak hanya akan menjadi pedoman bersama masyarakat Singapura saja, melainkan lebih dari itu juga bagi negara-negara peserta konferensi.

Dalam pidato pembukaannya, Halimah Yacob mengatakan bahwa kemudahan dalam distribusi ide dan informasi dengan berbagai sarana modern secara tidak sengaja telah mempercepat penyebaran ideologi ekstremis. Dia mengutip bahwa, dalam 10 tahun terakhir saja, ada hampir 20.000 kematian yang diakibatkan oleh teror di seluruh dunia setiap tahunnya.

Ia pun menegaskan bahwa, “Warna kulit seseorang, kepercayaan yang dipegangnya, adat istiadat yang ia junjung, adalah identitas yang melekat pada dirinya, namun tidak dapat dipungkiri identitas tersebut dijadikan alasan pemicu terjadinya konflik dan perpecahan. Dengan demikian maka penting bagi kita untuk meningkatkan kerjasama, kolaborasi di komunitas dan negara kita masing dalam membangun jembatan yang menghubungkan keterpecahan tersebut.”

Baca juga:   Dirayakan Bulan Januari, Ini Sejarah Unik Hari Natal di Rusia

Hadir dalam konferensi ini mewakili Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Pdt. Dr. Henriette Hutabarat Lebang Ketua Umum dan Abdiel Fortunatus Tanias Kepala Biro Pemuda & Remaja. Tampak pula sejumlah delegasi lainnya dari Indonesia seperti Pdt. Joas Adiprasetya, Pdt. Martin Sinaga, Savic Ali, dan lainnya.(Abdiel Fortunatus/PGI)

Join @idDiakonia on Telegram
Share26SendShareTweet16Share4Share6Send
Previous Post

EN 2 Eternal God, Mover Unmoved

Next Post

EN 3 God, That Madest Earth and Heaven

Next Post

EN 3 God, That Madest Earth and Heaven

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 75 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true
 

Loading Comments...