• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. [1 Petrus 5:10]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
11 July 2022
inRenungan
AA
0

Diakonia.id –

Anda telah melihat busur langit yang menyelimuti dataran: warna-warninya mulia dan corak warnanya langka. Ini sungguh indah, tapi sayangnya, pelangi itu berlalu dan tidak ada lagi. Warna yang terang mempersilakan kedatangan awan putih nan lembut, dan langit tidak lagi cemerlang dengan semburat surgawi. Pelangi tidak tinggal tetap. Bagaimana mungkin? Sebuah kemuliaan yang terdiri dari sinar matahari yang fana dan tetesan air hujan, dapatkah tinggal tetap? Anugerah dari kepribadian Kristen tidak boleh menyerupai pelangi dalam keindahannya yang sementara, tetapi sebaliknya, harus tetap, teratur, dan kekal. Hai orang-orang percaya, carilah setiap hal baik yang mungkin menjadi hal yang kekal. Biarlah kepribadianmu tidak seperti tulisan di atas pasir, melainkan seperti tulisan di atas prasasti batu! Semoga imanmu, tidak menjadi “visi dari kain yang tak berdasar,” melainkan dibangun dari bahan yang mampu bertahan dari api yang menghanguskan kayu, rumput kering, dan jerami dari orang munafik. Biarlah keyakinanmu tetap berakar dan berdasarkan kasih. Biarlah keyakinanmu semakin dalam, kasihmu nyata, keinginanmu sungguh-sungguh. Biarlah seluruh hidupmu menjadi pasti dan mapan. Semua ledakan dari neraka dan semua badai bumi tidak akan pernah bisa menghapusmu. Namun perhatikan bagaimana berkat dari “bertambah teguh dalam iman” [Kol 2:7] diperoleh. Perkataan rasul menyatakan penderitaan sebagai sarana yang digunakan “sesudah kamu menderita seketika lamanya” [1 Pet 5:10]. Tidak ada gunanya berharap bahwa kita akan berakar dengan baik jika tidak ada angin kuat yang menerpa kita. Bonggol tua di akar pohon tarbantin, dan puntiran aneh di cabang-cabang, semuanya memberitahu bahwa ada banyak badai yang menyapu, dan mereka adalah pertanda tentang seberapa dalam akar mengakar. Jadi, orang Kristen diciptakan menjadi kuat, dan berakar teguh dalam menghadapi semua pencobaan serta badai-badai kehidupan. Jangan ciut menghadapi angin pencobaan yang bergelora, melainkan bersikaplah tenang dan percaya bahwa melalui kedisiplinan yang keras, Allah memenuhi janji berkat ini bagimu.

Baca juga:   Siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. [Amsal 11:25]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Kawan sewarga dari orang-orang kudus. [Efesus 2:19]

Next Post

Dikasihi [dikuduskan] dalam Allah Bapa [Yudas 1:1]

Next Post

Dikasihi [dikuduskan] dalam Allah Bapa [Yudas 1:1]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia