• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Keluarga & Relasi

Jika si wanita telah hamil sebelum menikah, apakah pasangan ini harus segera menikah?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
29 June 2022
inKeluarga & Relasi
AA
0


Diakonia.id – Seks sebelum menikah telah menjadi sesuatu yang begitu biasa dalam masyarakat (terutama di Barat), bahkan telah menjadi sesuatu yang memang diharapkan. Banyak orang yang menyebut dirinya sebagai orang Kristen bahkan tidak menganggap hal tersebut sebagai dosa. Budaya Jaman Now berasumsi bahwa orang-orang tidak akan mungkin memiliki pengendalian diri yang memadai untuk menunggu sampai menikah baru melakuk Perintah Tuhan supaya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah telah dianggap menjadi sesuatu yang tidak realistis. Namun, Firman Allah tidak berubah. Alkitab menyatakan kepada kita bahwa seks di luar pernikahan merupakan tindakan yang tidak bermoral (Mat 15:19; 1 Kor 6:9, 6:13, 7:2; 2 Kor 12:21; Gal 5:19 ; Ef 5:3).

Setiap orang yang telah menjadi orang Kristen, lahir baru karena beriman-percaya kepada Kristus bukan lagi menjadi milik dirinya sendiri. Surat 1 Korintus 6:18-20 mengatakan, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Baca juga:   Apakah orang Kristen boleh menggunakan biro jodoh?

Mengabaikan rencana Allah bagi pernikahan, seks, dan keluarga selalu menghasilkan konsekuensi-konsekuensi, baik yang bersifat rohani maupun fisik, seperti misalnya: mendukakan Roh Kudus (Ef 4:30), merasa bersalah, malu, menyesal, kehilangan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain, perpisahan dalam keluarga dan sesama orang-percaya, menjadi teladan yang tidak baik, penderitaan bagi pasangannya di masa depan, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, ataupun penyakit menular seksual.

Allah sendiri yang merancang hubungan seks supaya bisa menjadi sarana keintiman dari kasih dan komitmen bagi sepasang suami istri. Hubungan seks hanya boleh dilakukan antara suami dan istri. Seks yang hanya dilakukan demi kesenangan fisik akan merusak spiritualitas dan menarik kita menjauh dari persekutuan dengan Allah.

Baca juga:   Apakah kriteria yang seharusnya saya cari dalam berpacaran dengan wanita Kristen?

Siapapun yang telah berdosa dengan melakukan hubungan seks di luar pernikahan tetap bisa diampuni, bahkan jika dosa tersebut telah mengakibatkan kehamilan yang tidak direncanakan. Surat 1 Yohanes 1:9 menyatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Bukan berarti bahwa Allah akan menghapuskan konsekuensi dari dosa kita, tapi kita bisa dipulihkan secara rohani dengan mengaku dan bertobat dari dosa-dosa kita. Ini berarti bahwa kita harus berpaling dari dosa-dosa kita dan membuat komitmen untuk mengasihi dan melayani Kristus.

Ada beberapa kasus di mana menikah sebelum bayinya lahir merupakan tindakan yang bijaksana. Jika pasangan yang sudah berkomitmen dan berencana untuk menikah ini melakukan hubungan seks hingga hamil, mungkin akan lebih baik bagi keluarga dua pihak dan anak di kandungan tersebut jika pasangan ini menikah sebelum anak ini lahir.

Tetapi, jika pasangan ini belum memiliki komitmen apapun sebelumnya, menikah tidak akan membuat mereka menjadi benar di mata Allah. Dalam situasi seperti itu, menikah hanya akan menuntun mereka pada perkawinan yang gagal. Alkitab tidak memerintahkan seseorang untuk menikah atau tidak dalam keadaan seperti ini, meskipun pasangan itu tetap berkewajiban untuk mendukung anak di kandungan tersebut secara emosional, spiritual dan finansial.

Baca juga:   Apakah jodoh atau belahan jiwa itu benar-benar ada? Apakah Allah memang telah menentukan orang tertentu untuk kita nikahi?

Tak satu pun dari kita yang dibenarkan karena perbuatan-perbuatan kita. Kita diselamatkan oleh iman saja. Kita beriman-percaya kepada Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Alkitab mengatakan, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan Allah tidak menginginkan kita mencoba untuk memperbaiki suatu kesalahan dengan bersandar pada kekuatan kita sendiri. Dia ingin supaya kita mau memberikan hati kita kepada-Nya. Dengan menyerahkan kehendak kita dan tunduk kepada kedaulatan Allah, kita memiliki jaminan hidup yang berkelimpahan di bumi. Termasuk tempat tinggal di surga kelak untuk selama-lamanya. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: KeluargaKesucianRelasi
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Mereka yang telah meninggal [tidur] dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. [1 Tesalonika 4:14]

Next Post

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku. [Yoh 17:22]

Next Post

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku. [Yoh 17:22]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia