Diakonia.id –
Mur merupakan pilihan yang baik untuk menggambarkan Yesus karena berharga, wangi, nikmat, berkhasiat penyembuhan, awet, memiliki fungsi desinfektan, dan berhubungan dengan pengorbanan. Tapi mengapa Dia dibandingkan dengan “sebungkus mur”? Pertama, karena banyak. Dia bukanlah setetes mur, Dia satu peti penuh. Dia bukan setangkai atau sekuntum, tetapi sebungkus penuh. Semua kebutuhanku dicukupkan di dalam Kristus; kiranya diriku tidak berlambat-lambat berbakti bagi Dia. Yesus yang kita cintai digambarkan dengan “sebungkus”, karena keanekaragaman: karena di dalam Kristus bukan hanya satu hal yang penting, tetapi “dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan [Kolose 2:9];” segala sesuatu yang diperlukan ada di dalam diri-Nya. Perhatikan Yesus dalam berbagai karakter-Nya, dan engkau akan melihat keanekaragaman yang menakjubkan—Nabi, Imam, Raja, Suami, Sahabat, Gembala. Renungkan Dia dalam kehidupan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya, dan kedatangan-Nya yang kedua; pandanglah Dia dalam kebajikan, kelembutan, keberanian, penyangkalan diri, cinta, kesetiaan, kebenaran, dan keadilan-Nya—di mana saja Dia adalah sebungkus yang berharga. Dia adalah “sebungkus mur” karena pengawetan—tidak ada sebutir pun mur yang jatuh ke lantai atau diinjak-injak, tetapi mur dalam bungkus, mur untuk disimpan di dalam peti. Kita harus menghargai Dia sebagai harta karun yang terbaik; kita harus menjunjung kata-kata-Nya dan ketetapan-Nya; dan kita harus menyimpan pikiran kita akan Dia dan pengetahuan akan Dia dengan kunci gembok, agar jangan sampai setan mencuri sesuatu dari kita. Terlebih lagi, Yesus adalah “sebungkus mur” karena kekhususan; lambang ini menunjukkan konsep kasih karunia yang istimewa dan membeda-bedakan. Dari sebelum dunia dijadikan, Dia telah dikhususkan bagi umat-Nya; dan Dia memberikan wewangian-Nya hanya untuk mereka yang mengerti caranya masuk ke dalam persekutuan bersama Dia, untuk memiliki hubungan yang akrab dengan Dia. Oh! diberkatilah mereka yang telah Tuhan bukakan rahasia-rahasia-Nya, dan yang baginya Ia telah mengkhususkan diri-Nya. Oh! terkhususkan dan bahagia, orang-orang yang dengan itu berkata, “Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur.”
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.