Diakonia.id – Kementerian Luar Negeri menyatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan yang terjadi di sebuah gereja di Nice, Prancis.
Kemenlu menyampaikan itu usai berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis di Paris serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Marseille.
“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” mengutip situs resmi Kemenlu, Kamis (29/10).
Kemenlu menyatakan bahwa KBRI di Prancis dan KJRI di Marseille langsung berkoordinasi dengan aparat setempat ketika penyerangan terjadi di sebuah gereja di Nice.
Koordinasi juga dilakukan dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Informasi yang diperoleh yakni tidak ada WNI yang menjadi korban.
Menurut Kemenlu, ada 4.023 warga negara Indonesia yang saat ini menetap di Prancis. Hanya sebagian kecil yang menetap di Nice.
“Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Perancis dimana 25 orang diantaranya tinggal di Nice dan sekitarnya,” mengutip situs Kemenlu.
Sebelumnya terjadi penyerangan di sekitar gereja yang berlokasi di Nice, Prancis. Tiga orang tewas. Satu diantaranya dipenggal oleh pelaku.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai ‘serangan fasis Islam’.
“Pelaku terus mengulang “Allahu Akbar’ bahkan saat diobati karena terluka akibat penangkapan,” kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian, seperti dikutip AFP.
Penyerangan itu terjadi di tengah polemik ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tak melarang Charlie Hebdo menerbitkan komik atau kartun Nabi Muhammad.
Sikap Macron tersebut menuai kritik dari sejumlah pimpinan negara, terutama negara Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara.
(bmw/CNN)