• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Kebangsaan

Ketua MPR RI: Masih ada masalah “patogenik” terkait ideologi negara

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
6 April 2021
inKebangsaan
46 1
AA
0
Ketua MPR RI: Masih ada masalah “patogenik” terkait ideologi negara


Diakonia.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai sampai saat ini masih terdapat dua masalah “patogenik” (menimbulkan penyakit) besar terkait ideologi negara, pertama, kelemahan dalam merawat dan mentransformasikan ideologi kebangsaan dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.Kedua menurut dia, kelemahan mencegah infiltrasi narasi dan gerakan kontra ideologi negara dalam berbagai aspek.

“Kita harus mengakui, ada kealpaan dalam konteks tersebut. Kealpaan itu membuat kelompok konservatif-eksklusif mudah meng-intrusi dunia pendidikan dan kelembagaan sosial-kemasyarakatan dengan paham, ideologi, dan doktrin keagamaan eksklusif yang menebarkan ancaman terhadap negara Pancasila,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga:   Tokoh Kristiani: Tahi Bonar Simatupang

Hal itu dikatakan Bamsoet saat melantik anggota MPR RI pergantian antar waktu MF Nurhuda dari Fraksi PKB, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, ancaman tersebut semakin nyata dengan adanya bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Markas Besar Polri oleh perempuan bersenjata.

Bamsoet meminta Polri bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus terus mengungkap jaringan terorisme, dan mendalami pihak-pihak yang menjadi pemasok bahan perakit bom, senjata maupun aliran dana dari pihak yang menjadi sponsor terorisme.

“Polri bersama BNPT dan Badan Intelijen Negara juga harus bekerja sama melakukan upaya preventif dalam mencegah aksi terorisme maupun radikalisme dengan mengedepankan aspek pencegahan dini,” ujarnya.

Baca juga:   Kontroversi Larangan Salam Semua Agama oleh MUI Jawa Timur

Menurut dia, sesuai UU nomor 13 tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), MPR RI secara nyata terus mengambil peran sebagai lembaga pengawal ideologi bangsa.

Salah satunya menurut Bamsoet dengan melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Sosialisasi Empat Pilar MPR harus dilakukan secara sungguh-sungguh seluruh anggota MPR RI. Bukan sekadar formalitas bertemu konstituen di daerah pemilihan, tetapi juga dapat menyasar kelompok masyarakat yang rawan dimasuki oleh paham radikal,” katanya.

Baca juga:   Tidak Saling Mencela, Presiden Jokowi: Teladani Persahabatan Johanes Leimena dan M. Natsir

Dia mengajak seluruh anggota MPR RI terus menggali metode sosialisasi empat konsensus dasar secara tepat karena Pancasila sebagai sistem nilai bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja.

Namun menurut dia, Pancasila perlu diterima dan dihayati, dipraktikkan sebagai kebiasaan sehingga Pancasila harus dijadikan sifat yang menetap pada diri orang Indonesia.

“Pancasila perlu menjadi bagian dari kepribadian orang Indonesia. Hanya dengan cara ini, tanah Indonesia akan menjadi lahan gersang bagi sikap intoleran,” ujarnya.

Join @idDiakonia on Telegram
Source: Antara
Tags: PancasilaTerorisme
Share24SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

Pendidikan dan deradikalisasi

Next Post

Pemuda lintas agama serukan aparat usut tuntas serangan teror

Next Post
Pemuda lintas agama serukan aparat usut tuntas serangan teror

Pemuda lintas agama serukan aparat usut tuntas serangan teror

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In