• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. [1Yoh 4:19]

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
11 June 2022
in Renungan
A A
0

Diakonia.id –

Tidak ada terang di planet ini kecuali yang keluar dari matahari; demikian tidak ada kasih yang sejati kepada Yesus dalam hati, kecuali yang berasal dari Tuhan Yesus sendiri. Dari mata air kasih Tuhan yang meluap dan tidak terbatas ini, terpancarlah seluruh kasih kita kepada Tuhan. Selamanya adalah suatu kebenaran yang agung dan pasti, bahwa kita mengasihi Dia hanya karena Dia lebih dahulu mengasihi kita. Kasih kita kepada-Nya murni adalah buah dari kasih-Nya kepada kita. Kekaguman yang dingin, ketika mempelajari pekerjaan Tuhan, dapat dimiliki siapa saja, tetapi cinta yang hangat hanya bisa disulut di dalam hati oleh Roh Allah. Betapa ajaibnya bahwa kita pun dimampukan untuk mengasihi Yesus! Betapa mengagumkannya, bahwa ketika kita memberontak melawan-Nya, Dia tetap, dengan pertunjukan kasih yang menakjubkan, berusaha untuk menarik kita kembali. Tidak! Tidak pernah kita mempunyai sebutir cinta terhadap Tuhan, kecuali itu telah ditaburkan di dalam kita dari benih kasih-Nya yang manis kepada kita. Memang, induk dari kasih adalah kasih Allah yang dicurahkan ke dalam hati [kita]: tetapi sesudah kasih itu lahir secara ilahi, kasih harus dipelihara secara ilahi. Kasih itu eksotis; ia bukanlah tanaman yang akan berkembang secara alamiah pada tanah manusia, ia harus disirami dari atas. Kasih kepada Yesus bagai sebuah bunga yang sifatnya begitu lembut, jika ia hanya mendapatkan makanan dari batu karang hati kita, ia akan segera layu. Sebagaimana kasih datang dari surga, demikian pula ia harus diberi makan roti surgawi. Ia tidak dapat bertahan dalam padang gurun, kecuali ia diberi makan manna dari tempat tinggi. Kasih harus diberi makan kasih. Jiwa dan kehidupan dari kasih kita kepada Allah adalah kasih Allah kepada kita.

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share27SendShareTweet17Share5Send
Previous Post

Apakah pentingnya pembaptisan di dalam kekristenan?

Next Post

Apakah kita seharusnya secara aktif mencari pasangan, atau menanti Allah untuk membawa pasangan untuk kita?

Next Post

Apakah kita seharusnya secara aktif mencari pasangan, atau menanti Allah untuk membawa pasangan untuk kita?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In