• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Internasional

Laporan WNI soal Situasi Prancis: Lockdown dan ‘High Alert’

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
1 November 2020
inGereja, Internasional
51 1
AA
0
Laporan WNI soal Situasi Prancis: Lockdown dan ‘High Alert’


Diakonia.id – Beberapa hari lalu, aksi penyerangan warga kembali terjadi di Prancis. Kali ini terjadi di sekitar Gereja Notre Dame Basilica, Nice pada Kamis (29/10) pagi waktu setempat. Tiga orang tewas akibat penyerangan itu dan satu di antaranya dipenggal oleh pelaku.

Menurut seorang Warga Negara Indonesia yang tinggal di Paris, Angel Hutagalung, situasi di Paris dan Nice saat ini berada dalam statushigh alert(kewaspadaan tinggi) atau under attack (berada di bawah serangan) sebagai respons terhadap dua kasus, yakni serangan virus corona dan serangan teror.

“Kondisi saat ini di Paris dan juga Nice bisa dikatakan France dalam status high alert or under attack. Negara ini sedang mengalami dua kasus: Lockdown per hari Jumat ini sampai pertengahan Desember karena kasus Covid yang makin tidak terkendali, dan juga teror attack,” kata Angel kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (30/10) malam.

Baca juga:   Jelang Paskah, Aparat Perketat Pengamanan di Penjuru Daerah

Sebelumnya, pada Kamis (28/10) dini hari, Angel menginformasikan bahwa tempat-tempat ibadah setempat dijaga ketat oleh para petugas keamanan.

“Per hari ini, tempat-tempat religius dijaga ketat juga,” ujar Angel saat itu.

Melansir France 24, Rabu (27/10), Prancis meningkatkan keamanan di tempat ibadah setelah Menteri Dalam Negeri Prancis pada Selasa mengatakan bahwa negara itu menghadapi risiko ancaman teroris yang “sangat tinggi”.

Namun tepat sehari setelahnya, serangan teror justru terjadi di wilayah Nice. Menurut Angel, dia memang melihat banyak polisi yang berjaga, tapi ia hanya melihatnya di sekitar Paris.

“Situasi ini (peningkatan keamanan) aku lihatnya di Paris, memang banyak sekali polisi-polisi. Nah, kejadian yang kemarin pagi adalah di kota Nice, sekitar 9 jamdrivingdari Paris. Aku gak bisa menjawab detail hal ini, jadi sepertinya baru kemarin pemerintah sini betul-betul mengatakanunder attacknegara ini,” terang perempuan yang telah bermukim di Paris selama 2,5 tahun itu.

Baca juga:   Polri: Terduga Teroris Merauke Terkait Jaringan Makassar

Hal senada juga diutarakan oleh WNI di Paris lainnya, Astari Suhana. Dia menuturkan situasi di Nice saat ini masih terus diawasi oleh aparat keamanan. Pemerintah setempat juga meminta agar semua tempat ibadah dilindungi oleh polisi.

“Situasi saat ini di Nice masih terus diawasi oleh aparat keamanan dan pemerintah meminta agar semua tempat beribadah apa pun agamanya minta dilindungi oleh Polisi. Tingkat kewaspadaan di Prancis di naikkan oleh Perdana Menteri,” kata Astari kepada CNNIndonesia.com melalui pesan tertulis, Jumat (30/10) malam.

Baca juga:   Ditangkap 21 Hari, Terduga Teroris Ajukan Praperadilan

Pembunuhan brutal di Nice terjadi hanya berselang dua pekan sejak kasus pemenggalan kepala yang menimpa Samuel Paty pada Jumat (16/10) lalu oleh seorang ekstremis, setelah Paty membahas karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berbicara.

People lights candle outside the Notre-Dame de l'Assomption Basilica in Nice on October 29, 2020 in tribute to the three victims of a knife attacker, cutting the throat of at least one woman, inside the church of the French Riviera city. (Photo by Valery HACHE / AFP)Foto: AFP/VALERY HACHE
Simpati untuk korban pembunuhan di Prancis

Berdasarkan keterangan Jaksa anti-teror Prancis, Jean-Francois Ricard, pelaku pembunuhan di Nice membawa salinan Alquran serta tiga pisau.

Pelaku merupakan laki-laki Tunisia berusia 21 tahun yang baru tiba di Prancis pada awal Oktober 2020. Ia datang ke Eropa dengan kapal migran melalui Pulau Lampedusa, Italia pada akhir September lalu. Ia mengaku sebagai Brahim Aouissaoui.

(ans/CNN/chs)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Terorisme
Share26SendShareTweet17Share5Share7Send
Previous Post

Apakah Alkitab menyarankan untuk mengikuti hati kita?

Next Post

Bagaimana saya dapat terhindar dari dosa dalam hidup kekristenan saya?

Next Post
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA

Bagaimana saya dapat terhindar dari dosa dalam hidup kekristenan saya?

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 75 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true