• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Mereka yang telah meninggal [tidur] dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. [1 Tesalonika 4:14]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
29 June 2021
inRenungan
67 5
AA
0

Diakonia.id –

Janganlah kita membayangkan bahwa jiwa tidur dalam keadaan tidak sadar. “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus,” [Luk 23:43] adalah sebuah bisikan Kristus kepada setiap orang suci yang akan meninggal. Mereka “meninggal dalam Yesus”, tetapi jiwa mereka berdiri di hadapan takhta Allah [Why 7:15], memuji Dia siang dan malam di bait-Nya, menyanyi haleluya kepada Dia yang membersihkan mereka dari dosa dalam darah-Nya. Tubuh tertidur di atas ranjangnya yang sepi di bumi, berselimutkan rumput. Namun apa sebenarnya tidur ini? Pengertian yang berhubungan dengan tidur adalah “istirahat“, dan itulah yang ingin Roh Allah sampaikan kepada kita. Tidur membuat setiap malam sebuah Sabat bagi hari itu. Tidur menutup pintu jiwa kita dengan cepat, dan memerintahkan semua penyusup melambat untuk sementara waktu, sehingga kehidupan di dalamnya dapat memasuki taman kelegaan musim panas. Orang percaya yang hidupnya membanting tulang tidur dengan tenang, bagaikan seorang anak yang kelelahan terlelap dalam dekapan ibunya. Oh! Betapa bahagianya mereka yang meninggal dalam Tuhan; mereka beristirahat dari pekerjaan mereka, dan karya-karya mereka mengikutinya. Istirahat mereka yang tenang tidak akan pernah terganggu sampai Allah membangunkan mereka kembali untuk memberikan mereka upah yang penuh. Dijaga malaikat pengawas, bertiraikan misteri abadi, mereka terus tidur, yaitu para pewaris kemuliaan, sampai kegenapan waktu yang menghadirkan kegenapan karya penebusan. Kebangunan itu akan menjadi milik mereka! Mereka dibaringkan dalam tempat peristirahatan yang terakhir, dengan letih dan usang, sedemikian sehingga mereka tidak dapat terbangun. Mereka pergi beristirahat dengan kening berkerut, dengan organ-organ yang terbuang, tetapi mereka bangkit dalam keindahan dan kemuliaan. Benih yang layu, begitu miskin akan bentuk dan kemolekan, berkembang dari antara debu menjadi sekuntum bunga yang cantik. Musim dingin liang kubur memberikan jalan bagi musim semi penebusan dan musim panas kemuliaan. Terpujilah kematian, karena kematian, melalui kekuatan ilahi, menanggalkan pakaian dunia penuh keletihan ini dari kita, dan mengenakan kita sebuah pakaian pernikahan yang tidak akan rusak. Berbahagialah mereka yang “meninggal dalam Yesus.”

Baca juga:   Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, dst. [Matius 6:9]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share36SendShareTweet23Share6Share9Send
Previous Post

Mata yang tertuju kepada Yesus. [Ibrani 12:2]

Next Post

Bom Meledak di Gereja Katolik Wilayah Timur Kongo

Next Post
Bom Meledak di Gereja Katolik Wilayah Timur Kongo

Bom Meledak di Gereja Katolik Wilayah Timur Kongo

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true