• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Situs Bersejarah

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk Umum

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
9 February 2020
inSitus Bersejarah
AA
0
Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk Umum


Diakonia.id – Situs bersejarah yang dipercaya sebagai makam Yesus atau Gereja Makam Kudus di Yerusalem Timur dibuka kembali untuk umum. Pembukaan makam Yesus tersebut untuk menandai selesainya proses penataan kembali atau restorasi yang berlangsung sejak Oktober 2016.

Umat Kristiani, baik dari gereja maupun para peziarah, berkumpul di lokasi tersebut untuk berdoa. Sayangnya, sukacita tersebut harus diikuti dengan kegelisahan setelah ada peringatan dari para peneliti yang terlibat dalam proses restorasi.

Mereka mengingatkan bahwa makam Yesus dibangun di atas fondasi yang rapuh sehingga rentan roboh.

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk UmumMenahem Kahana/Reuters via RT.com

Dikutip dari National Geographic, tim peneliti dari National Technical University of Athens (NTUA) menemukan fakta bahwa situs paling suci bagi umat Kristiani tersebut berpotensi untuk roboh sebab dibangun di atas fondasi yang tak stabil. Tim NTUA mengungkapkan kemungkinan itu usai melakukan restorasi.

Baca juga:   Situs Bersejarah: Haran

Bahkan, bila terjadi, yang roboh bukan hanya makam Yesus, tapi juga kompleks di sekitarnya. Antonia Moropoulou, ketua pengawas NTUA, menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah keniscayaan bila tak segera dilakukan pembenahan yang lebih menyeluruh. “Ketika fondasinya gagal menopang bangunan, proses robohnya tak akan pelan, tapi luar biasa,” ujarnya.

Di bawah makam Yesus adalah batuan kapur yang sekitar 2.000 tahun lalu digunakan sebagai kuburan kelompok elit Yahudi.

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk UmumOded Balilty/AP/National Geographic

Makam Yesus bukan satu-satunya struktur yang pertama kali berdiri di lokasi tersebut. Berdasarkan penuturan tim arkeologi yang tergabung dengan NTUA lokasi makam Yesus berdiri di atas batuan kapur yang pada 2.000 tahun lalu menjadi kuburan bangsawan Yahudi. Keyakinan itu didasari oleh penemuan sejumlah kuburan di dasar gereja.

Baca juga:   Mengenang sejarah di Museum Biblika

Tak sampai di situ. Gereja Makam Kudus juga didirikan di atas reruntuhan dari bangunan-bangunan sebelumnya. Kerentanan fondasi juga dipengaruhi oleh kelembaban yang disebabkan saluran drainase yang berada beberapa meter di bawah lantai gereja. Para peneliti juga menemukan beberapa terowongan bawah tanah yang belum diketahui kegunaannya.

Kabarnya, proposal perbaikan menyeluruh yang ditawarkan NTUA masih menunggu tiga kelompok yang menguasai makam Yesus.

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk UmumOded Balilty/AP/National Geographic

Proses restorasi sebelumnya menghabiskan uang lebih dari Rp 40 miliar. Dananya diperoleh dari tiga kelompok penguasa makam Yesus: kelompok Ortodoks Yunani, Armenia, dan Katolik Roma. kelompok Ortodoks Yunani, Armenia, dan Katolik Roma. Restorasi tersebut adalah yang pertama dalam dua abad terakhir.

Sementara itu, bagian Gereja Makam Kudus lainnya sempat direnovasi pada 1960-an dan 1990-an. Dengan fakta bahwa situs tersebut rawan roboh, NTUA merekomendasikan proyek restorasi menyeluruh yang diperkirakan memakan waktu 10 bulan dengan biaya Rp 60 miliar. Kabarnya, proposal itu sudah diberikan kepada tiga denominasi Kristen tersebut. Namun, belum ada keputusan final dari ketiganya.

Baca juga:   Arkeologi Bawah Air: Gereja Kuno Ditemukan Terendam di Danau Turki

Makam Yesus sendiri dibangun oleh Kaisar Romawi, Konstantin I, pada abad 4.

Meski Berpondasi Rapuh, Makam Yesus Tetap Dibuka untuk UmumOded Balilty/AP/National Geographic

Situs yang diyakini sebagai makam Yesus terletak di dalam Gereja Makam Kudus di Kota Lama Yerusalem. Kaisar Romawi, Konstantin I, membangunnya pada abad 4. Menurut tradisi Kristen, tubuh Yesus dikubur di tempat itu setelah disalib oleh orang-orang Romawi. Umat Kristen meyakini bahwa Yesus bangkit setelah kematiannya. Keyakinan itu dilatarbelakangi kabar bahwa para wanita yang mengunjungi makamnya tiga hari usai pemakaman tak menemukan tubuh Yesus di sana. (idtimes)

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Saat Kamu Bertanya “Kenapa Tuhan Berikan Banyak Kesusahan?”

Next Post

Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan

Next Post
Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan

Gunung Mulia, Orang Kristen yang jadi Menteri Pendidikan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia