Diakonia.id -Apakah Anda pernah mengasihi seseorang melebihi perasaan terhadap teman biasa? Lalu, saat Anda mulai menaruh harapan untuk kelak menjalani hidup bersamanya, mimpi itu hancur berantakan. Pria atau wanita yang Anda cintai ternyata tidak memiliki impian yang sama dengan Anda. Hasilnya: Anda patah hati.
Masa-masa selepas patah hati merupakan periode berat yang mesti Anda lewati. Baru sesaat lalu, pria/wanita yang Anda kasihi itu mengisi hari-hari Anda, memberi Anda kesempatan merasakan indahnya dicintai dan mencintai. Sesaat kemudian, ia tak lagi menyapa, memperhatikan, menemani, menolong, dan menghibur Anda. Dunia seakan berhenti berputar, bahkan berakhir bagi Anda.
Apa yang harus Anda lakukan ketika ini terjadi?
Tuhan Punya Rancangan Terbaik

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. – Yesaya 55:8-9
Ketika patah hati, biasanya kita sulit menerima dan mengerti kenapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi. Mengapa Dia tidak mengizinkan Anda bersama dengan orang yang Anda kasihi selamanya? Harusnya Tuhan tahu, hanya orang itu saja yang bisa membuat Anda bahagia, bukan?
Ini adalah reaksi yang wajar ketika Anda patah hati, tapi saat bergumul dengan hal ini, ingatlah: jangkauan penglihatan kita sebagai manusia sangat terbatas. Rancangan Anda bisa gagal dan salah. Namun, Tuhan punya penglihatan yang jauh ke depan. Dia tahu dan mampu melihat masa depan Anda. Oleh karena itu, yang perlu Anda lakukan adalah:
1. Belajar Ikhlas dan Percaya

Yakinlah bahwa rancangan-Nya adalah yang terbaik bagi hidup Anda. Meskipun Anda sakit hati, pedih bukan main, dan susah melupakan si dia, belajarlah untuk ikhlas dan percaya pada jalan yang Tuhan rancangkan bagi Anda.
Mungkin saat ini Anda tidak mengerti alasan-Nya, tetapi seiring waktu, Anda akan paham. Tuhan akan menunjukkan kepada Anda mengapa hubungan itu harus berakhir. There is a reason behind everything. Anda hanya belum mengetahuinya sekarang.
2. Jangan Biarkan Patah Hati Mencuri Sukacita Anda

Kendati pengharapan Anda tak terwujud, jangan biarkan patah hati mencuri sukacita Anda. Tidak semestinya pula patah hati membuat Anda jadi rendah diri, self-pity, atau menyalahkan diri sendiri. Anda tetaplah diri Anda—yang indah dan serupa gambaran Tuhan, tak peduli Anda kembali lajang atau masih punya pasangan.
3. Bahagiakan Diri Sendiri

Memang, saat patah hati, kita bakal kehilangan mood untuk beraktivitas seperti biasa. Namun, terus-menerus menyesali dan memikirkan hal tersebut tidak membuat hidup Anda menjadi lebih baik. Dan, Anda bukannya tak berdaya sama sekali; Anda punya kemampuan dan pilihan untuk keluar dari keterpurukan.
Hibur dan bahagiakan diri Anda sendiri. Lakukan hal-hal yang menyenangkan hati Anda, seperti bertemu teman, menonton bioskop, menulis, membaca, berwisata, melakukan hobi, atau terlibat dalam pelayanan dan kegiatan sosial. Ketika Anda membantu orang lain, Anda akan melupakan kesedihan Anda sendiri. Anda dapat melihat bahwa keadaan Anda bukanlah sebuah situasi final atau derita tanpa akhir.
Renungkan dan Pegang Firman-Nya

Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu. – Mazmur 119:44-45
Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. – Mazmur 119:48-50
Ada masa-masa ketika saya pernah dekat dengan seorang pria. Kami berteman baik dan mulai saling menyukai. Namun, suatu hari, pria ini mengirim pesan bahwa orang tuanya tidak menyetujui kedekatan kami. Ia minta maaf dan memilih mundur, tak dapat melanjutkan pertemanan kami.
Mengetahui itu, hati saya pun hancur. Saya kecewa karena pria tersebut ternyata tidak sungguh-sungguh berjuang untuk hubungan kami. Saya bingung, mengapa Tuhan memberi saya harapan akan seorang pasangan hidup, jika pada akhirnya itu hanya angan-angan belaka?
Di sisi lain, ketimbang terus dicekam sesak, saya ingin hati saya merasakan kelegaaan. Jadi, usai meratapi dan mencurahkan rasa sakit hati saya di dalam doa, saya putuskan untuk membaca Mazmur 119 di atas berulang-ulang. Perlahan tapi pasti, saya pun mendapatkan rasa lega yang saya harapkan saat merenungkan mazmur ini.
Saya sadar, patah hati tak boleh membuat saya melupakan janji dan hukum Tuhan. Saya bertekad akan terus mencintai perintah-perintah-Nya karena Tuhan adalah harapan dan penghibur saya dalam kesengsaraan. Janji-Nya membangkitkan saya untuk melanjutkan hidup dengan penuh sukacita.
Tiga cara berikut dapat membantu Anda mendapatkan kelegaan:
- Jangan membaca ulang pesan/surat cintanya, memandangi foto-fotonya, atau mengenang masa-masa indah bersamanya, supaya Anda tidak semakin tenggelam dalam kesedihan. Sebagai gantinya, bacalah firman Tuhan untuk memperoleh kelegaan dan kekuatan.
- Bagikan perasaan Anda dengan teman yang bisa menguatkan dan mendukung Anda untuk move on. Teman yang baik tidak akan membuat Anda terjebak dalam drama dan gosip, apalagi mengajak Anda melakukan pembalasan atau hal-hal yang tidak sesuai kehendak Tuhan.
- Terlibatlah dalam kegiatan rohani, atau bergabunglah dengan komunitas yang anggota-anggotanya dapat membantu Anda memahami firman Tuhan dengan lebih baik.
Dekatkan Diri kepada Tuhan

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. – Mazmur 34:18
Disadari atau tidak, dalam masa-masa patah hati Anda, Tuhan justru paling dekat dengan Anda. Dia hadir saat Anda sedang down, hancur, kecewa, dan pilu. Meski Anda tidak bisa merasakannya, Tuhan ada di dekat Anda, dan Dia peduli dengan hati Anda. Jadi, datanglah ke hadirat Tuhan dan dekatkan diri Anda kepada-Nya. Mintalah pertolongan-Nya melalui doa, pembacaan firman, persekutuan, dan pelajari firman-Nya lebih dalam lagi.
Memang, Anda butuh waktu untuk menyembuhkan hati, tapi janganlah kehilangan iman dan harapan. Anda bukan hanya satu-satunya orang yang putus cinta. Banyak orang pernah mengalaminya dan mereka bisa bangkit kembali; berarti Anda pun bisa. Yang pasti, ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama dengan Anda. Dia akan menolong dan menyembuhkan luka hati Anda. Amin.(gkdi.org)