Diakonia.id – Polisi bakal memperketat pola pengamanan dalam sidang lanjutan Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (30/3).
Pengetatan keamanan ini buntut dari aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan yang terjadi pada Minggu (28/3) lalu.
“Pola pengamanan saja diperketat,” kata Wakapolres Metro Jaktim AKBP Ahmad Fanani kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/3) malam.
Namun, Fanani tak membeberkan berapa personel yang diterjunkan dalam pengamanan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa jumlah personel masih sama dengan pengamanan pada sidang sebelumnya.
Diketahui, dalam sidang pada Jumat (26/3) lalu, sebanyak 1.985 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan. “(Jumlah personel) sama seperti kemarin,” ucap Fanani.
Sebelumnya, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam Faisal menyebut persidangan dengan terdakwa Rizieq Shihab tetap digelar secara tatap muka.
Ia juga memastikan bahwa sidang akan disiarkan melalui layanan live streaming di kanal YouTube PN Jaktim. Kecuali, dalam tahap pemeriksaan saksi, kata Alex, layanan streaming akan ditutup.
“Sidang tetap dilakukan secara offline. Terdakwa hadir dalam persidangan di PN Jaktim,” kata Alex dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (29/3).
Sidang hari ini beragendakan penyampaian tanggap jaksa penuntut umum atas eksepsi yang dibacakan Rizieq dalam kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung.
Lalu, pada persidangan Rabu (31/3) esok, hakim akan memberikan kesempatan bagi jaksa mengajukan tanggapan atas kasus tes swab RS Ummi, Bogor.
Pasca-aksi teror bom di Gereja Katedral, Makassar, polisi menangkap 13 terduga teroris di sejumlah daerah, termasuk di Condet, Jakarta Timur. Di tempat ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa atribut baju dan buku berlogo ormas Front Pembela Islam (FPI).
Lembaga pimpinan Rizieq Shihab itu telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah pada akhir Desember 2020 lalu.
(dis/pmg)