Diakonia.id – Putri Alm Gus Dur, Alissa Wahid menanggapi perihal peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral di daerah Makassar.
Alissa beranggapan bahwa aksi teror bom sudah sepatutnya dikaitkan dengan isu agama.
Mengingat, Polri telah mengungkapkan bahwa pelaku merupakan Jaringan Ansor Daulah (JAD) Sulawesi Selatan.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya, Senin, 29 Maret 2021.
“Jaringan Anshorud Daulah. Mari kita akui bahwa teror hari Minggu ini dikaitkan dengan Islam. Saya, insya Allah, yakin saudara sebangsa tahu bahwa aksi biadab mereka,” kata Alissa, dikutip dari @AlissaWahid.
Di cuitan lainnya, Alissa mengatakan bahwa dirinya tidak sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa teroris tidak ada kaitan dengan Agama.
Menurut Alissa, teroris muncul dari tafsiran ajaran agama.
“Mungkin maksud Presiden @jokowi, kelompok teroris bisa berasal dari agama/ideologi yang berbeda-beda. Ini saya sepakat. Tapi kalimat ‘aksi teroris tidak ada kaitannya dengan agama’ jadi kurang tepat sebab banyak teroris yang berangkat dari tafsir ajaran agamanya,” cuit Alissa
Alissa kemudian mengimbau agar masyarakat tak mengikuti ajaran dari pemuka agama yang mengajarkan kebencian.
Ia menengaskan untuk segera meninggalkan ajaran seperti itu.
“Kalau bertemu dengan ajaran dan pemuka agama yang mengajarkan kebencian kepada umat yang berbeda, tinggalkanlah. Walaupun kebenciannya berbentuk canda atau sekelumit saja,”
“Tuhan Maha Penyayang & Pengasih, carilah guru yang mengajarkan kasih sayang untuk mendekati-Nya,” imbuh Alissa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai peristiwa aksi bom bunuh diri dengan meminta agar masyarakat tak mengaitkan hal ini dengan isu agama.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengecam keras pelaku tindakan kejahatan tersebut.
“Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan kebinekaan,” ucap presiden Jokowi.