• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apa saja pengadilan yang Yesus hadapi sebelum penyaliban-Nya?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
3 April 2021
in Belajar Alkitab
1
YESUS SANG MESIAS
95
SHARES
498
VIEWS


Diakonia.id – Pada malam saat Yesus ditangkap, Dia dibawa ke hadapan Hanas, Kayafas dan Mahkamah Agama yang lebih sering dikenal dengan Sanhedrin (Yoh 18:19-24; Mat 26:57). Setelah itu Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, gubernur Romawi (Yoh 18:29), dikirim kepada Herodes (Luk 23:7), dan dikirim kembali kepada Pilatus (Luk 23:11-12), yang akhirnya memberikan hukuman mati pada Yesus.

Terdapat enam bagian dalam pengadilan Yesus: tiga tahap di pengadilan agama dan tiga tahap di hadapan pengadilan Romawi. Yesus diadili di hadapan Hanas, mantan Imam Besar; Kayafas, Imam Besar pada saat itu; dan Mahkamah Agama. Yesus didakwa dalam pengadilan “gerejawi” dengan tuduhan penghujatan tehadap Allah, karena mengaku sebagai Anak Allah, Sang Mesias.

Pengadilan di hadapan para tua-tua Yahudi, di dalam pengadilan agama, menunjukkan sejauh mana para pemimpin Yahudi membenci Yesus karena mereka dengan sembrono mengabaikan hukum mereka sendiri. Terdapat beberapa pelanggaran dalam pengadilan ini jika dilihat dari hukum Yahudi: (1) Tidak boleh ada pengadilan selama waktu perayaan, sedangkan Yesus diadili pada saat Paskah. (2) Setiap anggota pengadilan seharusnya memberikan suara individu untuk menghukum atau membebaskan, namun Yesus dinyatakan bersalah dengan suara bulat (aklamasi). (3) Jika hukuman mati diberikan, maka hukuman tersebut harus dilakukan keesokan harinya; namun Yesus disalibkan hanya beberapa jam setelah diadili. (4) Orang Yahudi tidak memiliki kewenangan untuk menghukum mati seseorang, namun merekalah yang merencanakan hukuman mati untuk Yesus. (5) Tidak boleh ada pengadilan pada malam hari, namun pengadilan Yesus dilakukan sebelum dini hari. (6) Tertuduh berhak mendapat pembela atau mengajukan pembelaan, namun Yesus tidak mendapatkan satu pun dari hak tersebut. (7) Tertuduh tidak boleh mendapatkan pertanyaan yang memberatkan dirinya, namun Yesus malah ditanyai apakah Dia adalah Kristus.

Pengadilan di hadapan penguasa Romawi dimulai dari Pilatus (Yoh 18:23), setelah Yesus dipukuli. Tuduhan yang diberikan kepada-Nya sangat berbeda dengan tuduhan pada saat pengadilan agama. Yesus dituduh telah menghasut rakyat untuk memberontak, melarang orang-orang untuk membayar pajak, dan mengaku sebagai raja. Pilatus tidak menemukan alasan untuk membunuh Yesus, maka dia mengirim-Nya kepada Herodes (Luk 23:7). Herodes pun mengolok-olok Yesus. Untuk menghindari tanggung jawab politik, dia mengirim Yesus kembali kepada Pilatus (Luk 23:11-12). Inilah pengadilan yang terakhir, saat Pilatus berusaha menenangkan orang Israel dengan cara mencambuk Yesus.

Pencambukan Romawi sangat mengerikan. Yesus dicambuk sekitar 39 kali. Dalam usaha terakhir untuk membebaskan Yesus, Pilatus menawarkan Barabas saja yang disalibkan dan Yesus dibebaskan, namun tidak berhasil. Orang banyak menyerukan agar Barabas dibebaskan dan Yesus yang disalibkan. Pilatus mengabulkan tuntutan mereka dan menyerahkan Yesus untuk diperlakukan semau mereka (Luk 23:25). Pengadilan Yesus menunjukkan penghinaan besar terhadap hukum. Yesus, orang yang paling tidak berdosa dalam sejarah umat manusia, dinyatakan bersalah dan dihukum mati dengan cara disalib. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Jesus ChristKematianPaskahYesusYesus Kristus
Previous Post

Mengintip Rumah Bertema Kuburan dan Peti Mati Seharga Rp3,2 M

Next Post

Apakah makna dan pentingnya Perjamuan Malam Terakhir?

Next Post
12 Rasul Yesus: dari Simon Petrus – Bartolomeus

Apakah makna dan pentingnya Perjamuan Malam Terakhir?

Comments 1

  1. Gandhi Waluyan says:
    4 years ago

    Dari ayat2 yg menjadikan alasan Yesus di hukum, tidak ada satu ayatpun alasan para imam yg menjadikan dasar hukuman mati itu sebagai PENEBUS DOSA MANUSIA. Lalu dari mana ceritanya lalu yesus dianggap penebus dosa?

    Reply

Leave a Reply to Gandhi Waluyan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment
No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 1 other subscriber

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Service funding support: BCA 2100103331 (Sunardo Panjaitan)

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Filsafat
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2025 diakonia.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2025 diakonia.id