Diakonia.id –
Segala kebaikan pada masa lalu, sekarang, dan masa depan, Kristus limpahkan ke atas umat-Nya. Di zaman-zaman lampau yang misterius, Tuhan Yesus adalah pilihan Bapa-Nya yang pertama, dan dalam pemilihan-Nya kita mendapat suatu kepentingan, karena kita dipilih-Nya di dalam Dia sejak sebelum dunia dijadikan [Efesus 1:3]. Dia telah sejak segala kekekalan memiliki hak prerogatif sebagai Anak, sebagai Anak Bapa yang Tunggal dan Yang Dikasihi, dan Dia, sesuai dengan kekayaan kasih karunia-Nya, dan melalui pengadopsian dan kelahiran baru, telah mengangkat kita sebagai anak juga, sehingga kepada kita Ia telah memberikan “kuasa supaya menjadi anak-anak Allah.” [Yohanes 1:12] Perjanjian yang kekal, yang didasarkan atas ikatan legal dan yang dikonfirmasikan dengan sumpah, adalah milik kita, demi suatu penghiburan dan keamanan yang kokoh bagi kita. Dalam penentuan dari hikmat pemilihan yang kekal, dan ketetapan yang mahakuasa, mata Tuhan Yesus senantiasa tertuju kepada kita; dan kita dapat beroleh keyakinan bahwa di dalam segala perputaran takdir, tidak ada satu garis pun yang dapat melawan kepentingan orang-orang yang ditebus-Nya. Pertunangan agung Sang Penghulu Kemuliaan adalah milik kita, karena bagi kitalah Ia ditunangkan, karena pernikahan kudus itu segera akan dinyatakan kepada segenap alam semesta. Inkarnasi ajaib Allah surga, dengan seluruh perendahan diri dan kehinaan-Nya yang menakjubkan itu, adalah milik kita. Keringat darah, cambuk, salib, adalah milik kita selama-lamanya. Segala upah manis yang mengalir keluar dari ketaatan yang sempurna, penebusan yang genap, kebangkitan, kenaikan, maupun doa syafaat, semuanya milik kita oleh karena anugerah-Nya sendiri. Pada lempengan dada-Nya sendiri, Dia menuliskan nama-nama kita; dan di dalam permohonan-Nya yang otoritatif di hadapan takhta, Dia mengingat pribadi kita dan memohon bagi kita. Kekuasaan-Nya atas pemerintah-pemerintah dan kuasa-kuasa, dan keagungan-Nya yang mutlak di surga, Dia gunakan bagi kepentingan mereka yang percaya kepada-Nya. Dalam kedudukan-Nya yang tinggi maupun dalam keadaan-Nya waktu Ia direndahkan, Ia melayani kita. Dia yang memberikan diri-Nya bagi kita di kedalaman marabahaya dan maut, tidak menarik pemberian-Nya itu ketika kini Ia bertakhta di surga yang tertinggi.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.