Diakonia.id – Umat Kristiani merayakan Paskah di tahun 2021 pada Minggu, 4 April. Hari Paskah adalah hari bangkitnya Yesus dari kematian. Sejarah Paskah dan tradisi Paskah sudah diperingati sejak ratusan tahun lalu.
Paskah atau peristiwa kebangkitan Yesus ini tercatat dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Alkitab, disebutkan Yesus bangkit tiga hari setelah disalib.
Berikut ulasan sejarah Paskah dan tradisi Paskah.
Sejarah Paskah
I
lustrasi sejarah Paskah dan tradisi Paskah. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
|
Paskah berasal dari kata Ibrani yang berarti melewati atau menyelamatkan. Dalam bahasa Inggris Paskah dikenal dengan Easter yang berasal dari Eostre atau Eostrae yang berarti dewi musim semi dan kesuburan bagi kaum Anglo-Saxon. Beberapa sejarawan lain berpendapat bahwa Paskah berasal dari bahasa Latin In Albis yang berarti fajar.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, sejarah Paskah dikaitkan dengan tradisi Yahudi serta eksodus orang Yahudi dari Mesir. Hal ini tampak dalam Perjamuan Terakhir yang terjadi pada malam sebelum Yesus ditangkap. Dikutip dari History, pada dasarnya Perjamuan Terakhir itu adalah Paskah.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, Paskah menjadi penanda Tuhan telah melewati rumah-rumah Israel di Mesir. Dalam Alkitab Perjanjian Baru Paskah menunjukkan pengorbanan Yesus disalib. Yesus lalu dibangkitkan tiga hari setelah disalib.
Awalnya penetapan Paskah setelah Yesus bangkit menjadi permasalahan sendiri kala itu. Pasalnya, terdapat perbedaan penanggalan dan tradisi di daratan Asia dan Eropa. Namun, Gereja Gregorius melalui Konsili Nikea tahun 325 memutuskan bahwa Paskah harus dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama titik balik musim semi. Oleh karena itu, Paskah selalu jatuh pada hari Minggu antara 22 Maret hingga 25 April.
Selain itu, perayaan Paskah juga identik dengan perayaan Pagan yakni perayaan untuk menyambut kesuburan musim semi. Perayaan ini merupakan tradisi orang Yahudi. Orang Kristen lalu menggunakan istilah Eostre untuk mengenalkan Kristen dan memerangi paganisme.
Tradisi Paskah
Ilustrasi sejarah Paskah dan Tradisi Paskah. (Foto: AFP PHOTO / Jorge Guerrero)
|
Paskah dirayakan dengan sejumlah tradisi atau rangkaian perayaan sebelum Paskah.
Bagi umat Katolik, 40 hari sebelum Paskah adalah periode puasa dan pantangan yang disebut masa Prapaskah. Masa Prapaskah dimulai saat umat Katolik menjalani ritual Rabu Abu.
Satu minggu sebelum Paskah, umat Katolik menyambut ritual Minggu Palem yang bertujuan memperingati kedatangan Yesus ke Yerusalem. Sementara tiga hari sebelum hari Paskah, umat Katolik harus menjalani tiga ritual yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
Pada Kamis Putih umat Katolik diajak untuk mengenang Perjamuan Kudus yang dilakukan Yesus bersama kedua belas murid-Nya. Dalam perayaan ini, Yesus membagi roti sebagai simbol dari pengorbanan-Nya menebus dosa manusia. Peristiwa ini kemudian menjadi inti dari perjamuan Ekaristi.
Ilustrasi telur Paskah. Sejarah Paskah dan Tradisi Paskah. (Foto: Pixabay/Hans)
|
Sementara pada Jumat Agung umat Katolik diajak mengenang sejarah Paskah yakni prosesi Penyaliban hingga Kematian Kristus. Pada prosesi ini umat diajak untuk selalu berserah diri apapun situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
Umat Kristiani juga merayakan Paskah dengan sejumlah tradisi. Beberapa yang populer diantaranya adalah telur Paskah, jalan Salib, dan ziarah. Setiap daerah umumnya memiliki tradisi Paskah yang berbeda-beda.