• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu. [Mazmur 119:15]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
12 October 2021
inRenungan
52 3
AA
0

Diakonia.id –

Ada saat-saat di mana kesendirian lebih baik daripada berkumpul, dan diam lebih bijak daripada bicara. Kita bisa menjadi orang Kristen yang lebih baik jika kita lebih banyak menyendiri, menanti Allah dan lewat perenungan akan Firman-Nya mengumpulkan kekuatan rohani untuk bekerja melayani-Nya. Kita seharusnya merenungkan hal-hal mengenai Allah, karena dengan demikianlah kita mendapatkan gizi yang sesungguhnya. Kebenaran adalah bagaikan gugusan tanaman anggur: jika kita mau mendapatkan minuman anggur, kita harus menumbuknya; kita harus menekan dan memerasnya berkali-kali. Kaki si penumbuk harus turun dengan gembira di atas gugusan anggur, jika tidak, sarinya tidak akan mengalir; dan mereka harus menginjak anggur-anggur itu dengan benar, jika tidak, banyak cairan berharga akan terbuang. Oleh karena itu kita harus, lewat perenungan, memijak gugusan kebenaran, jika kita mau mendapat minuman anggur penghiburan darinya. Tubuh kita tidak hanya ditunjang oleh masuknya makanan ke dalam mulut, tetapi proses sebenarnya yang memberi makan otot, dan saraf, dan urat, dan tulang, adalah proses pencernaan. Pencernaanlah yang menyebabkan makanan dari luar berasimilasi dengan kehidupan di dalam. Jiwa kita tidak dicukupi hanya dengan sebentar mendengarkan ini, dan kemudian itu, dan kemudian bagian lain dari kebenaran ilahi. Mendengar, membaca, menandai, dan mempelajari, semuanya itu perlu dicerna di dalam diri untuk menyempurnakan kegunaannya, dan pencernaan kebenaran ke dalam diri ini sebagian besar terjadi dalam perenungan akan kebenaran itu. Mengapa beberapa orang Kristen, meskipun mendengarkan banyak khotbah, kemajuan hidup ilahinya lambat? Karena mereka mengabaikan kamar doa, dan tidak dengan sepenuhnya merenungkan Firman Tuhan. Mereka suka gandum, tetapi mereka tidak menggilingnya; mereka mau jagung, tetapi tidak mau pergi ke ladang untuk mengumpulkannya; buah itu tergantung di atas pohon, tetapi mereka tidak mau memetiknya; dan air mengalir di kaki mereka, tetapi mereka tidak membungkuk untuk meminumnya. Dari kebodohan sedemikian bebaskanlah kami, ya Tuhan, dan kiranya inilah ketetapan hati kami pagi ini, “Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu.”

Baca juga:   Penebusmu. [Yesaya 54:5]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share28SendShareTweet18Share5Share7Send
Previous Post

Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga. [Ratapan 3:41]

Next Post

Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan. [2 Korintus 7:10]

Next Post

Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan. [2 Korintus 7:10]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true