• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apakah eksistensialisme itu?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
12 January 2021
inApologetika, Belajar Alkitab, Umum
AA
0
Kanon Alkitab


Diakonia.id – Eksistensialisme bukanlah aliran filsafat yang formal, mengingat semua aliran filsafat sebenarnya berkiblat pada paham ini. Eksistensialisme sangat populer di Eropa pada awal abad kedua puluh. Paham ini merupakan reaksi terhadap kepercayaan diri di abad Pencerahan, yang terlalu berlebihan terhadap logika manusia.

Beberapa pengaruh yang membuat paham ini menarik di antaranya adalah gagasan Kierkegaard; yang menyatakan bahwa iman Kristen tidak bisa direduksi menjadi seperangkat dalil yang rasional. Namun, yang termasuk di dalam iman Kristen adalah implikasi emosional dan relasional yang lebih luas.

Namun, peristiwa-peristiwa bersejarah seperti penghancuran yang terjadi pada Perang Dunia yang pertama, runtuhnya ekonomi pada tahun 1920-an dan 1930-an, dan kengerian pada Perang Dunia kedua menunjukkan kekeliruan modernisme yang menyatakan bahwa logika manusia dapat mengatasi semua permasalahan. Dengan demikian, eksistensialisme meremehkan kemampuan logika manusia.

Baca juga:   Bagaimana hendaknya umat Kristen memandang logika?

Paham ini merasa putus asa dalam mencari makna individu dan umum; yang ingin memahami posisi sesuatu dalam sebuah kosmos yang rasional dan teratur. Aturan rasional itu sendirilah yang ingin dicari oleh kaum eksistensialis. Karena itu, penjelasan rasional malah menumpang pada pendekatan lain untuk mencari makna atas sesuatu.

Beberapa eksistensialis mengungkapkan makna sebagai prestasi individu dalam upaya untuk melampaui situasi yang dihadapinya. Beberapa mengungkapkannya sebagai makna yang berasal dari hubungan dan komunikasi dengan orang lain mengenai pengalaman manusia. Pengalamanlah yang menjadi fokusnya, sementara penjelasan rasional dikesampingkan.

Baca juga:   Apa yang Alkitab nyatakan mengenai pedofilia?

Bagaimana orang Kristen membantu menanggapi pernyataan eksistensialisme ini? Di satu sisi, orang Kristen menyepakati bahwa modernisme memiliki kekeliruan terhadap kemampuan logika manusia untuk menghadapi dan mengatasi setiap tantangan. Memang ada banyak hal yang, menurut pengajaran yang alkitabiah, hanya bisa diatasi melalui kasih karunia Allah. Misalnya mengenai dosa manusia dan kematian itu sendiri.

Orang Kristen juga mengakui bahwa ada banyak hal yang tidak bisa dipahami dan dijawab oleh logika manusia; yang hanya bisa dipahami jika Allah memang memilih untuk mengungkapkan hal tersebut. Di sisi lain, orang Kristen membantah konsep keputus-asaan yang dikemukakan eksistensialisme.

Kekristenan menekankan dua aspek mengenai masa depan. Pertama, Kekristenan menegaskan adanya penghakiman terakhir; dimana semua yang salah, tidak teratur, dan rusak pada akhirnya akan dihakimi. Kristus akan kembali di akhir jaman untuk mengalahkan semua kejahatan di seluruh kosmos atau alam semesta. Kedua, Kekristenan menegaskan realitas masa depan yang penuh harapan bagi semua orang yang percaya kepada Kristus, yaitu, pengalaman kebangkitan, hidup kekal, dan kesempurnaan pengudusan yang mutlak.

Baca juga:   Polisi Turunkan Tim Labfor Selidiki Bom Katedral Makassar

Semua ini diberikan secara cuma-cuma oleh kasih karunia Allah. Banyak sekali ayat-ayat di Alkitab yang menyatakan mengenai dua aspek di masa depan ini yang dapat kita kutip. Misalnya saja di Roma 6:23. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AlkitabEksistensialismeKierkegaard
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Orang-Orang yang Mengaku Juru Selamat

Next Post

Apa maksud dari pernyataan: “Orang bodoh berkata dalam hatinya, ‘Tidak ada Allah’”?

Next Post
Kanon Alkitab

Apa maksud dari pernyataan: “Orang bodoh berkata dalam hatinya, ‘Tidak ada Allah’”?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia