Diakonia.id –
Tentunya sebagian dari keheranan yang berpusat pada kata “Lihat,” digemparkan oleh ratapan ketidakpercayaan dari kalimat sebelumnya. Sion berkata, “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.” [Yesaya 49:14] Betapa mengejutkannya pikiran Ilahi pada ketidakpercayaan yang jahat ini. Apa lagi yang bisa lebih mengherankan daripada ketidakpercayaan dan ketakutan yang tak beralasan dari umat yang kepadanya Allah berkenan? Kata-kata teguran Tuhan yang penuh kasih ini seharusnya membuat kita tersipu; Ia berseru, “Bagaimana mungkin Aku melupakanmu, ketika Aku sudah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku? Betapa beraninya engkau meragukan Aku yang selalu mengingatmu, padahal tanda peringatan itu sudah ditetapkan di dalam daging-Ku sendiri?” Oh ketidakpercayaan, betapa aneh nan ajaib engkau! Kita tidak tahu mana yang lebih mengherankan, kesetiaan Allah atau ketidakpercayaan umat-Nya. Ia memenuhi janji-Nya seribu kali, dan masih saja dalam ujian selanjutnya kita lagi-lagi meragukan-Nya. Ia tidak pernah gagal ataupun mengecewakan; Ia tidak pernah merupakan sumur yang kering; Ia tidak pernah merupakan matahari yang terbenam, meteor yang lewat saja, atau uap yang meleleh; tapi tetap saja kita selalu dipenuhi dengan keraguan, dianiaya kesangsian, dan terganggu oleh ketakutan, seakan-akan Allah kita sekadar fatamorgana gurun. “Lihat,” adalah kata yang dimaksudkan untuk memancing kekaguman. Di sini tentunya kita memiliki tema kekaguman. Langit dan bumi pun takjub bahwa pemberontak-pemberontak bisa mendapatkan kedekatan dengan hati kasih-Nya yang tidak terhingga sampai-sampai ditulis di telapak tangan-Nya. “Aku sudah melukiskan engkau.” Tidak dikatakan, “namamu.” Namamu tentunya ada, tetapi itu belum semua: “Aku sudah melukiskan engkau.” Lihatlah betapa penuhnya perkataan itu! Aku sudah melukiskan dirimu, gambaranmu, kejadianmu, situasi-situasimu, dosa-dosamu, godaan-godaanmu, kelemahan-kelemahanmu, kebutuhan-kebutuhanmu, perbuatan-perbuatanmu; Aku sudah melukiskan engkau, semuanya tentang engkau, apapun mengenai engkau; Aku sudah menaruh engkau seluruhnya di sana. Akankah engkau mengatakan lagi bahwa Allah sudah melupakan engkau ketika Ia sudah melukiskan engkau di telapak tangan-Nya sendiri?
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.