Diakonia.id –
Bersenang hati, O orang percaya, tetapi jagalah supaya kegembiraan itu bersumber di dalam Tuhan. Engkau memiliki banyak alasan untuk bergembira di dalam Allah, karena engkau dapat menyanyi bersama dengan Daud, “Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku.” [Maz 43:4] Bersukalah karena Tuhan memerintah, karena TUHAN adalah Raja! Bersukacitalah karena Ia duduk di atas takhta-Nya, dan mengatur segalanya! Segala atribut Allah seharusnya menjadi cahaya segar dari sinar matahari sukacita kita. Bahwa Ia bijaksana seharusnya membuat kita senang, kita yang menyadari kebodohan kita sendiri. Bahwa Ia perkasa, seharusnya membuat kita bersukacita, kita yang gemetar akan kelemahan kita. Bahwa Ia kekal, harusnya selalu menjadi tema sukacita, ketika kita tahu bahwa kita layu seperti rumput. Bahwa Ia tidak pernah berubah, akan terus-menerus memberikan kita sebuah lagu, karena kita berubah setiap jam. Bahwa Ia penuh dengan anugerah, bahwa anugerah-Nya berlimpah ruah, dan dalam perjanjian anugerah-Nya telah diberikan-Nya pada kita; bahwa anugerah-Nya merupakan milik kita untuk membersihkan kita, milik kita untuk melindungi kita, milik kita untuk menguduskan kita, milik kita untuk menyempurnakan kita, milik kita untuk membawa kita kepada kemuliaan—semuanya ini seharusnya membuat kita bersukacita dalam-Nya. Kegembiraan di dalam Allah seperti sungai yang dalam; kita baru menyentuh pinggirannya, kita tahu sedikit murninya dan manisnya aliran surgawi, tetapi semakin maju semakin dalam, dan arusnya semakin deras dalam sukacitanya. Orang Kristen merasa bahwa ia dapat menyukakan dirinya tidak hanya dalam Allah sebagaimana Dia berada, tetapi juga dalam segala yang Allah telah perbuat pada masa lalu. Kitab Mazmur menunjukkan bahwa umat Allah di masa lampau terbiasa merenungkan perbuatan Allah, dan menulis lagu untuk setiap perbuatan-Nya. Maka biarlah umat Allah di masa ini menyanyikan kembali perbuatan Tuhan! Biarlah mereka memberitakan perbuatan-Nya yang perkasa, dan “menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur.” [Kej 15:1] Jangan biarkan umat-Nya berhenti menyanyi, karena seperti halnya kasih setia baru mengalir kepada mereka setiap hari, seharusnyalah kesukaan mereka atas perbuatan kasih Tuhan dalam pemeliharaan dan anugerah, terungkap dalam ucapan syukur yang tanpa henti. Bersukalah kalian anak-anak Sion dan bersukacitalah di dalam TUHAN Allah kalian.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.