Diakonia.id –
Gideon memerintahkan orang-orangnya untuk melakukan dua hal: menutupi suluh [obor] dengan buyung tanah liat, ia mohon, dengan isyarat yang diperintahkan, untuk memecahkan buyung dan membiarkan cahayanya bersinar, kemudian meniup sangkakala dan berseru, “Pedang demi TUHAN, dan demi Gideon! pedang demi TUHAN, dan demi Gideon!” Tepat seperti inilah yang seharusnya orang Kristen lakukan. Pertama, engkau harus bersinar; pecahkan buyung yang menutupi cahayamu; ke sampingkan gantang yang menyembunyikan lilinmu, dan bersinarlah. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang; supaya mereka melihat perbuatan yang baik [Mat 5:16], maka ketika orang melihat engkau, mereka akan tahu bahwa engkau telah bersama Yesus. Lalu harus terdapat suara, tiupan sangkakala. Harus ada usaha aktif untuk mengumpulkan para pendosa dengan memproklamirkan Kristus yang tersalib. Ambil dan berikan injil kepada mereka; bawalah ke depan pintu mereka; taruhlah pada jalan mereka; jangan biarkan mereka kabur dari padanya; tiuplah sangkakala ke dalam telinga mereka. Ingatlah bahwa teriakan pertempuran yang benar dari Gereja ialah isyarat dari Gideon, “Pedang demi TUHAN, dan demi Gideon!” Allah harus melakukan pertempuran, itulah pekerjaan-Nya. Tetapi kita jangan berdiam; karena sebuah alat tersedia untuk digunakan — “Pedang demi TUHAN,dan demi Gideon!” Jika kita berteriak hanya, “Pedang demi TUHAN!” kita menjadi bersalah mungkin karena kemalasan kita; dan jika kita berteriak, “Pedang demi Gideon!” saja, kita menunjukkan pemujaan berhala dengan mengandalkan tangan kedagingan: kita harus menyatukan keduanya dalam keharmonisan yang nyata, “Pedang demi TUHAN, dan demi Gideon!” Kita tidak dapat berbuat apa-apa dari diri kita sendiri, tetapi kita dapat melakukan apa saja dengan pertolongan Allah kita; maka, hendaklah kita, di dalam nama-Nya menetapkan sendiri untuk keluar dan melayani dengan obor teladan kudus yang menyala-nyala, dan dengan nada sangkakala dari pernyataan dan kesaksian yang tulus, dan Allah akan beserta kita, dan Midian akan dijadikan kalut, dan TUHAN semesta alam akan memerintah selama-lamanya.
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.