• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home

Bagaimana saya bisa terlihat benar di hadapan Allah?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
12 March 2020
in Apologetika
0
BENARKAH YESUS MENARUH LABEL HARGA PADA
69
SHARES
362
VIEWS


Diakonia.id – Supaya bisa terlihat “benar” di hadapan Allah, pertama-tama kita perlu tahu seperti apa yang terlihat “salah” bagiNya.

Dosa adalah jawabannya. Mazmur 14:3 menyatakannya dengan ringkas, “…tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” Karena manusia telah memberontak melawan hukum Tuhan, maka kita semua “sekalian sesat seperti domba” , seperti yang tertulis di Yesaya 53:6.

Kabar buruk mengenai hukuman atas dosa adalah kematian. “..orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati,” dijelaskan di Yehezkiel 18:4.

Kabar baiknya adalah Allah Maha Pengasih sendiri yang mau mencari manusia untuk menyelamatkannya dari kebinasaan. Yesus menyatakan bahwa maksud kedatanganNya adalah untuk “mencari dan menyelamatkan yang hilang,” seperti yang dipaparkan di Lukas 19:10.

Melalui Yohanes 19:30, Yesus telah mengumumkan bahwa rencanaNya sudah dipenuhi ketika Dia mati di atas kayu salib dengan berkata, “Sudah selesai!”

Memiliki hubungan yang benar dengan Allah dimulai dengan mengakui dosa-dosamu. Hendaklah dengan kerendahan hati kita mengaku dosa kepada Allah, seperti yang tertulis di Yesaya 57:15, diiringi adanya tekad untuk meninggalkan dosa.

Pertobatan semacam ini harus dibarengi dengan iman, khususnya, kepada kematian dan kebangkitan Yesus yang memungkinkan Dia menjadi Juruselamat Anda. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan,” jelas Paulus di Roma 10:9.

Masih banyak lagi ayat-ayat lain yang berbicara mengenai pentingnya iman, seperti misalnya Yohanes 20:27; Kisah Para Rasul 16:31; Galatia 2:16, 3:11, 26; dan Efesus 2:8.

Terlihat benar di hadapan Allah berhubungan dengan responmu terhadap apa yang Allah telah lakukan bagimu.

Allah mengirimkan Juruselamat, menyediakan korban untuk menghapus dosa-dosamu. seperti yang dipaparkan di Yohanes 1:29. Allah menawarkan janjiNya dengan jelas di Kisah Para Rasul 2:21, “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”

Melalui Lukas 15:11-32, ilustrasi indah mengenai penyesalan dan pengampunan juga bisa kita temukan dalam kisah “Anak yang Hilang.” Anak yang bungsu menghambur-hamburkan warisan ayahnya dalam dosa yang memalukan (ayat 13). Ketika dia bertobat, dia memutuskan untuk kembali ke rumah (ayat 18). Dia berpikir bahwa dirinya tidak mungkin akan dianggap sebagai anak lagi (ayat 19), namun dia salah.

Sang ayah tetap mengasihi anak yang memberontak namun sudah pulang ke rumah itu dengan kasih yang tidak berubah (ayat 20). Segala kesalahannya diampuni dan pesta bahkan diadakan untuk merayakan kepulangannya (ayat 24).

Allah setia dalam memelihara janji-janjinya, termasuk janji untuk mengampuni. “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya,” tulis Daud di Mazmur 34:19.

Jika Anda ingin terlihat benar di hadapan Allah, berikut ini adalah sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Allah bahwa Anda beriman kepadaNya dan ungkapan terima kasih kepadaNya atas keselamatan yang Dia sediakan bagimu.

Hanya iman kepada Yesus Kristus yang bisa menyelamatkanmu dari dosa.

“Bapa di surga, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni.

Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu supaya bisa diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah, yaitu karunia hidup kekal! Amin!”

Apakah Anda membuat keputusan untuk menerima Kristus karena apa yang Anda baca di sini? Jika demikian, klik pada tombol “Saya telah menerima Kristus pada hari ini” di bawah. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Injil
Previous Post

Untuk menjaga kondusifitas, pembangunan Gereja Malangsari dihentikan sementara

Next Post

Bagaimana saya dapat mengetahui dengan pasti bahwa saya dapat masuk Surga ketika meninggal?

Next Post
BENARKAH YESUS MENARUH LABEL HARGA PADA

Bagaimana saya dapat mengetahui dengan pasti bahwa saya dapat masuk Surga ketika meninggal?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2023 diakonia.id - Diakonia Indonesia & supported by BonpasCamp.

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2023 diakonia.id - Diakonia Indonesia & supported by BonpasCamp.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In