• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Bagaimana seharusnya umat Kristen memandang kecanduan?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
12 December 2020
inApologetika, Belajar Alkitab, Umum
AA
0
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA


Diakonia.id – Kata kecanduan mempunyai makna yang ganda. Yang pertama adalah “kondisi dimana seseorang tergantung baik secara psikologis maupun secara fisiologis pada sesuatu yang menyebabkan kebiasaan. Mereka yang kecanduan atau “menjadi hamba anggur” (Titus 1:7; 2:3), “peminum” (1 Timotius 3:3), “penggemar anggur” (1 Timotius 3:8) telah di diskualifikasi dari posisi otoritas atau pengajar di dalam gereja. Sudah cukup jelas bahwa kepemimpin gereja harus dipenuhi oleh orang yang siuman dan dapat menjaga diri sehingga, oleh contoh kehidupan mereka, mereka dapat mengajar menurut teladan mereka, karena kita tahu bahwa “pemabuk…tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (1 Korintus 6:10). Orang percaya tidak boleh tergantung pada alkohol, dan pengertian ini juga dapat diterapkan pada hal lainnya, seperti narkoba, pornografi, judi, kerakusan, tembakau, dsb.

Baca juga:   Cinta Oh Cinta

Definisi kedua dari kecanduan adalah “keadaan dimana seseorang menyibukkan diri atau terlibat dalam sesuatu secara berlebihan.” Hal ini berbicara tentang obsesi seorang Kristen pada hal selain Allah: olah raga, pekerjaan, belanja, bahkan keluarga atau anak. Kita perlu menaati perintah: “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ulangan 6:5). Perintah ini, menurut Yesus, adalah perintah yang utama dan terpenting (Matius 22:37-38). Dengan demikian kita mencapai konklusi bahwa kecanduan terhadap segala sesuatu selain Allah adalah salah. Allah seharusnya menjadi satu-satunya sasaran yang kita kejar. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang lain menjauhkan kita dari-Nya dan tentu tidak menyenangkan-Nya. Ia saja yang layak diperhatikan, dikasihi, dan dilayani. Memberi perhatian, kasih, dan tenaga kita pada siapapun atau hal apapun lainnya adalah berhala. (gotquestions)

Baca juga:   Mengapa ada begitu banyak ateis di jaman ini?
Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Kecanduan
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Pentingnya Sinergi Komunitas Agama dan Ormas Tangani Covid-19

Next Post

Apakah kecanduan kopi merupakan dosa?

Next Post
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA

Apakah kecanduan kopi merupakan dosa?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia