Diakonia.id -Apakah Anda sedang bergumul dengan rasa kesepian? Anda merasa sendirian, dilupakan, dan menyedihkan karena belum memiliki pasangan?
Sesungguhnya, pada suatu titik dalam hidup, kita semua bisa mengalami kesepian. Misalnya, saat pindah ke tempat tinggal atau lokasi kerja yang baru, kehilangan orang yang dikasihi, atau ketika harus hidup sendiri, jauh dari keluarga. Di tengah keramaian pun, kesepian bisa tiba-tiba datang menyergap.
Sayangnya, rasa sepi cenderung menjadi stigma bagi para singles atau mereka yang belum memiliki pasangan. Padahal, kesepian bisa menghinggapi siapa saja dalam keadaan tertentu. Pasangan menikah atau orang-orang yang sudah dikaruniai anak pun bisa merasa kesepian.
Lantas, bagaimana caranya menjadi seorang single yang tidak terjebak dalam kesepian di masa penantian?
Rasa Sepi Hanya Perasaan, Bukan Kenyataan

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. – Mazmur 23:4
Ketika Anda merasa sendirian, ingatlah bahwa itu hanyalah perasaan Anda, bukan fakta. Faktanya, Tuhan senantiasa bersama dengan Anda, 24 jam, dalam suka maupun duka. Dia tidak pernah meninggalkan Anda sedetik pun! Pemazmur mengatakan bahwa dalam kegelapan, ketika bahaya mengintai pun, Tuhan selalu menyertainya.
Terus-terusan memikirkan dan memanjakan rasa kesepian akan membuat Anda terperangkap dalam rasa sakit. Akhirnya, Anda malah mengasihani diri sendiri.
Jangan percaya pada dusta bahwa Anda menyedihkan dan kesepian. Sesungguhnya Anda tidak pernah sendirian, karena Tuhan tidak pernah membiarkan Anda sendiri. Dia selalu menyertai Anda dalam segala situasi.
Dan, jangan percaya bahwa Anda tidak layak dikasihi karena Anda tidak menarik. Sesungguhnya, Anda dikasihi sedemikian besar oleh Yesus, hingga Dia rela mengorbankan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk Anda!
Temukan Sahabat Sejati

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. – Amsal 18:24
Jangan sampai karena tidak ingin kesepian menjalani hidup, lantas pikiran Anda hanya tertuju pada perihal mencari pasangan saja. Akibatnya, Anda sembarangan memilih teman. Berhati-hatilah dalam berteman, karena ada teman yang mendatangkan celaka. Orang semacam ini mungkin akan mencampakkan Anda setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Anda.
Keinginan untuk buru-buru menikah dapat membuat seseorang tidak berhati-hati menyeleksi calon pendamping. Tentunya Anda tidak ingin di kemudian hari menemukan bahwa pasangan Anda ternyata punya karakter yang tidak baik.
Carilah teman sejati, yaitu mereka yang menginginkan yang terbaik untuk diri Anda. Teman yang menerima Anda apa adanya, sekaligus terus mendorong Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Teman yang selalu mengarahkan Anda kepada hal-hal yang benar, yang Tuhan inginkan dari Anda. Teman yang tidak mencari keuntungan, tetapi tulus mengasihi Anda.
Temukan sahabat-sahabat sejati di komunitas yang membangun, yang mengajarkan nilai-nilai yang benar seturut firman Tuhan.
Bergembiralah di dalam Tuhan

Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. – Mazmur 37:4-5
Hindari meletakkan kebahagiaan Anda pada ada atau tidaknya pasangan dalam hidup. Anda punya banyak alasan untuk tetap bergembira, tak peduli apa status atau keadaan Anda. Rasa aman kita atau security kita haruslah datang dari Tuhan, bukan tentang apa yang kita punya atau pun apa yang orang pikirkan tentang kita.
Kadang-kadang kita bisa merasa kesepian karena mungkin kita belum mendapatkan apa yang menurut kita “hadiah dari Tuhan” seperti pasangan, anak, dll. Tetapi pernahkah kita memikirkan sebenaranya apa yang paling penting di hadapan Tuhan? Yaitu kita bermegah di dalam Tuhan, bukan dari apapun yang kita miliki.
Pemazmur mengatakan bahwa Anda bisa bergembira karena Tuhan. Sebab, Tuhan akan memberikan apa yang diinginkan hati Anda! Serahkan hidup Anda kepada-Nya, dan Dia akan bertindak.
Tak perlu mengasihani diri sendiri ketika melihat teman atau saudara Anda yang telah berpasangan. Jangan biarkan kesendirian mengaburkan pandangan Anda akan betapa berharganya diri Anda, membuat Anda menjadi rendah diri atau pahit.
Hidup adalah anugerah. Nikmati keberadaan Anda. Biarkan rencana dan waktu Tuhan yang terlaksana. Ada hal-hal yang tidak dapat kita kontrol. Namun, Anda bisa mengontrol perasaan Anda, termasuk rasa sepi. Karenanya, datanglah kepada Tuhan, yang mengerti apa yang diinginkan hati Anda dan tidak akan tinggal diam.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. – 1 Petrus 5:7
Carilah Jalan, Kebenaran, dan Hidup

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup …” – Yohanes 14:6a
Hidup bukan melulu tentang pencarian jodoh dan menikah. Isilah hari-hari Anda dengan aktivitas yang positif dan bermanfaat, misalnya:
- berolahraga, mengikuti kelas senam / yoga,
- bergabung dengan komunitas,
- mengerjakan hobi,
- aktif dalam kegiatan sosial,
- mengambil tugas pelayanan di gereja,
- ikut kursus atau belajar hal baru,
- dan masih banyak lagi.
Perlu diingat, kegiatan-kegiatan di atas dapat membantu Anda melupakan beban hidup dan pergumulan, tetapi hanya bersifat sementara. Saat Anda sendirian atau tidak lagi sibuk, Anda mungkin kembali merasa kesepian.
Karena itu, carilah jalan, kebenaran dan hidup. Di dalam Yesus ada jalan, ada kebenaran, dan ada hidup. Datanglah pada-Nya. Selidiki perkataan dan kehendak-Nya. Mintalah bantuan orang-orang dari komunitas yang membangun, yaitu mereka yang menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Niscaya, Anda akan menemukan ketiga hal itu.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” – Matius 7:7
Semoga empat langkah di atas dapat membantu Anda mengusir rasa sepi melalui jalan, kebenaran, dan hidup yang Tuhan inginkan!(gkdi.orga0