• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Dapatkah orang Kristen kehilangan keselamatan?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
11 October 2020
inUmum
AA
0
OIL Worship – Yesus Penebus

Diakonia.id–Pertanyaan: Dapatkah orang Kristen kehilangan keselamatan?

Jawaban: Sebelum menjawab pertanyaan ini, istilah “Kristen” harus terlebih dahulu didefinisikan. Seorang “Kristen” bukanlah mereka yang rajin berdoa, beribadah ke gereja, atau dibesarkan dalam keluarga Kristen. Walaupun setiap hal ini bisa menjadi bagian dari kehidupan seorang Kristen, semua perbuatan tidak “menjadikan” seseorang menjadi Kristen.

Seorang Kristen itu seseorang yang, dengan iman, telah menerima dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9).

Jadi dengan mengacu kepada definisi ini, dapatkah seorang Kristen kehilangan keselamatan? Mungkin cara terbaik menjawab pertanyaan yang penting ini adalah dengan menganalisa apa yang menurut Alkitab terjadi ketika seseorang dianugerahi keselamatan, dan apa yang terjadi ketika seseorang kehilangan keselamatan.

Berikut ini beberapa contoh:

Seorang Kristen itu ciptaan baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). Ayat ini berbicara mengenai seseorang sebagai ciptaan baru karena berada “di dalam Kristus.”

Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, ciptaan baru ini harus dibatalkan.

Seorang Kristen itu ditebus. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19). Kata “ditebus” merujuk pada pembelian yang dilakukan, harga yang dibayar.

Baca juga:   Ganjar: Konferensi Kristen sedunia jadi momentum suarakan perdamaian

Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, Allah sendiri yang harus membatalkan pembelian yang telah dibayarnya dengan darah Kristus yang berharga.

Seorang Kristen itu dibenarkan. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 5:1). “Membenarkan” berarti “menyatakan seseorang tidak bersalah.” Semua yang menerima Yesus sebagai Juruselamat “dinyatakan benar” oleh Allah.

Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, Allah harus membatalkan kata-kataNya dan membatalkan apa yang sebelumnya telah dinyatakanNya.

Seorang Kristen itu dijanjikan hidup kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Hidup kekal adalah janji untuk berada dalam kekekalan bersama dengan Allah di surga. Allah berjanji, “percayalah dan engkau akan beroleh hidup kekal.”

Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, hidup kekal harus diambil kembali. Jika seorang Kristen dijanjikan untuk hidup selama-lamanya, bagaimana mungkin Allah melanggar janjiNya dengan mengambil kembali hidup kekal itu?

Baca juga:   AS Beber 10 Bentuk Pelanggaran Kebebasan Beragama di RI 2020

Seorang Kristen itu dijamin untuk dimuliakan. “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:30). Sebagaimana kita pelajari dalam Roma 5:1, pembenaran dinyatakan pada saat seseorang percaya.

Menurut Roma 8:30, pemuliaan dijamin bagi semua yang dibenarkan Allah. Pemuliaan itu terjadi ketika orang Kristen menerima tubuh kebangkitan yang sempurna di surga.

Jika orang Kristen dapat kehilangan keselamatannya, maka tulisan Paulus di Roma 8:30 ini merupakan kesalahan, karena Allah tidak dapat menjamin pemuliaan bagi semua yang ditentukanNya, dipanggil dan dibenarkan.

Masih banyak ilustrasi mengenai apa yang terjadi pada saat seseorang dianugerahi keselamatan. Namun, dari beberapa ayat yang telah diberikan barusan sudah amat jelas menyatakan bahwa tidak mungkin bagi orang Kristen untuk kehilangan keselamatannya.

Jika keselamatan bisa hilang, kebanyakan pernyataan, kalau bukan semua, yang dijelaskan Alkitab terjadi kepada orang Kristen ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat akan berubah menjadi kesalahan.

Keselamatan tidak bisa dibatalkan. Seorang Kristen tidak bisa batal menjadi ciptaan baru. Penebusan tidak bisa dibatalkan. Hidup kekal tidak bisa hilang dan masih bersifat kekal.

Jika seorang Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus memungkiri kata-kataNya dan mengubah pikiranNya, dua hal yang menurut Alkitab tidak pernah dilakukan Allah.

Baca juga:   Apa yang Alkitab nyatakan mengenai mimpi buruk?

Sanggahan paling umum mengenai doktrin bahwa orang Kristen tidak dapat kehilangan keselamatan adalah: (1) bagaimana dengan orang-orang Kristen yang terus menerus hidup secara tidak bermoral? – dan – (2) bagaimana dengan orang Kristen yang di kemudian hari menolak iman mereka dan Kristus?

Poin utama dengan sanggahan ini didasari asumsi bahwa mereka “adalah Kristen.” (1) Alkitab menyatakan bahwa orang Kristen sejati tidak akan terus menerus hidup secara tidak bermoral (1 Yohanes 3:6). (2) Alkitab menyatakan bahwa seseorang yang meninggalkan iman berarti dia belum pernah betul-betul menjadi Kristen (1 Yohanes 2:19).

Tidak, orang Kristen tidak dapat kehilangan keselamatannya.

Tidak ada yang bisa memisahkan orang Kristen dari kasih Allah (Roma 8:38-39).

Tidak ada yang bisa memisahkan orang Kristen dari tangan Allah (Yohanes 10:28-29).

Allah bersedia dan mampu menjamin serta memelihara keselamatan yang telah diberikanNya kepada kita. Yudas 24-25 menyatakan, “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Apakah serafim itu malaikat?

Next Post

Apakah perang di surga dalam Wahyu 12 menggambarkan pengusiran Setan pertama atau perang antar malaikat pada akhir jaman?

Next Post
SETIAP ORANG MEMPUNYAI ESKATOLOGI

Apakah perang di surga dalam Wahyu 12 menggambarkan pengusiran Setan pertama atau perang antar malaikat pada akhir jaman?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia