Diakonia.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tradisi silaturahim antarumat beragama harus tetap dijaga demi kerukunan dalam bermasyarakat.
“Menurut saya ini tradisi untuk kita rawat bersama, kalau kita rawat ini terus maka suasana senang dan guyub akan ada terus,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu mengaku senang karena mendapat kunjungan silaturahim dari Keuskupan Agung Semarang.
“Kami senang dikunjungi oleh umat beragama hari ini untuk menyampaikan kepada kami selamat Hari Raya Idul Fitri dan saling memaafkan, kemudian bercerita kondisi hubungan antarwarga yang berbeda-beda suku agama dan mereka merasa senang,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Ganjar, ruang publik untuk kegiatan keagamaan dan menjalin kerukunan antarumat beragama terus bermunculan.
Orang nomor satu di Jateng itu juga memberikan contoh bagaimana kesempatan ruang publik untuk kerukunan beragama terlihat saat perayaan Hari Waisak di kompleks Candi Borobudur.
“Kerukunan umat beragama ini harus ditumbuhkan sejak usia anak, di mana dalam keseharian anak-anak harus diasah perasaannya untuk saling menghormati yang berbeda agama atau suku,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Keuskupan Agung Semarang menyampaikan rencana menggelar konvensi wali gereja yang akan diselenggarakan di Jawa Tengah pada September 2022.
Sebelum acara konvensi wali gereja, Keuskupan Agung Semarang juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait moderasi umat beragama seperti Srawung Orang Muda Lintas Agama yang diselenggarakan secara bertahap mulai Juni 2022 dan akan dilakukan secara berkelanjutan sehingga kerukunan antarumat beragama di kalangan anak muda terus terjaga. (antara)