• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

‘Gerombolan serigala ISIS’ yang berencana menyerang tempat ibadah di Malaysia, ditangkap termasuk satu WNI

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
6 June 2019
inUmum
AA
0
‘Gerombolan serigala ISIS’ yang berencana menyerang tempat ibadah di Malaysia, ditangkap termasuk satu WNI

Diakoni.id – Sebanyak empat pria, termasuk seorang warga negara Indonesia, ditangkap kepolisian Malaysia pada awal Mei atas tuduhan berencana melancarkan teror di Kuala Lumpur pada pekan pertama Ramadan.

Keempat pria itu, menurut kepolisian Malaysia, merupakan simpatisan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan menjadi bagian dari kelompok “wolf pack” (gerombolan serigala) di bawah ISIS.

Kepala Divisi Kontraterorisme Malaysia, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, mengatakan pihaknya telah memantau gerombolan itu sejak Desember tahun lalu.

Dia tidak bersedia memaparkan metode pemantauan secara rinci. Yang jelas, menurutnya, “media sosial adalah salah satu kaidah dan satu lagi yang kita gunakan adalah pengumpulan intelijen”.

Melalui media sosial pula, keempat pria itu mengalami radikalisasi.

“Kebanyakan melalui media sosial. Banyak berbagi artikel-artikel berkaitan dengan ideologi. Mereka berkongsi dengan anggota Daesh (ISIS) dari Indonesia dan anggota Daesh dari Malaysia,” kata Ayob.

Informasi tersebut diakuinya sudah dibagikan ke kepolisian Indonesia.

“Hubungan kita dengan Polri amat mantap, amat rapat. Kita sudah menyebarkan informasi ke Polri,” ujarnya.

 

‘TKI yang mengaku ingin ke Suriah’

Sebelumnya, dalam keterangan kepada pers pada Senin (13/05), Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Hamid Bador, mengatakan keempat tersangka terdiri dari seorang warga negara Malaysia, yang oleh polisi diduga sebagai pemimpin komplotan; seorang warga negara Indonesia berinisial FT dan berusia 49 tahun; serta dua pengungsi Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar.

Baca juga:   Polresta Denpasar-Bali tingkatkan keamanan gereja jelang Paskah

Abdul Hamid Bador mengatakan dalam pemeriksaan FT, tenaga kerja asal Indonesia itu mengaku mempunyai rencana untuk pergi ke Suriah.

Kepastian apakah FT merupakan seorang WNI akan dipastikan oleh Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.

“KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran kepada PDRM utk memverifikasi dokumen dan kewarganegaraan FT,” kata Lalu Muhammad Iqbal selaku direktur perlindungan WNI Kemlu RI melalui pesan singkat.

FT, kata Kepala Divisi Kontraterorisme Malaysia, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, adalah seorang pekerja pabrik seng untuk atap di Subang Jaya, Selangor.

 

‘Bertempur di Rakhine’

Salah seorang pengungsi Rohingya mengaku sebagai pendukung Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) dan berniat melancarkan serangan terhadap Kedutaan Myanmar di Kuala Lumpur, selain hendak bertempur di Rakhine.

Rencana mereka, lanjut Abdul Hamid Bador, hendak dilancarkan sebagai “balas dendam” atas kematian anggota pemadam kebakaran Mohamad Adib Mohd Kassim setelah mengalami luka dalam kerusuhan di Kuil Seafield Sri Maha Mariamman.

Baca juga:   Apakah penguburan satu-satunya pilihan bagi orang Kristen?

Menurut kepala kepolisian yang baru menjabat itu, keempat terduga teroris berencana menyerang tempat ibadah Kristen, Hindu dan Buddha dan tempat hiburan di Kuala Lumpur.

Mereka juga disebut berniat membunuh beberapa individu “terkenal” yang dianggap tidak memperjuangkan Islam.

Namun dia menolak merinci sosok-sosok yang disebut masuk ke dalam daftar sasaran serangan kelompok “wolf pack”.

“Terlalu sensitif untuk saya beberkan,” kata Abdul Hamid Bador.

Selain keempat laki-laki tersebut, kepolisian Malaysia masih memburu tiga orang lainnya yang disebut bagian dari kelompok “wolf pack”.

 

Senjata dari negara tetangga

Keempat orang ditangkap pada waktu berbeda di lokasi yang berbeda-beda pula.

“Penangkapan (pertama) juga disertai dengan penyitaan sepucuk pistol jenis CZ 9mm, 15 butir peluru dan enam bom molotov yang masing-masing mempunyai panjang kira-kira 18 cm.

“Itu diperoleh dari negara tetangga dan akan digunakan dalam operasi pembunuhan dan serangan ke tempat ibadat bukan Islam serta pusat hiburan,” jelas Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Hamid Bador.

Baca juga:   'Api dalam sekam' konflik Aceh Singkil: 'Kita umat Kristen di sini merasa terombang-ambing'

Secara terpisah, Kepala Divisi Kontraterorisme Malaysia, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, menolak menjelaskan dari negara mana senjata tersebut diperoleh keempat pria tersebut.

“Saya tidak bisa berbagi informasi itu. Malaysia banyak bersepadan dengan negara-negara jiran,” kata Ayob.

Dari Indonesia? “Bukan, bukan dari Indonesia,” cetusnya.

Ayob menambahkan, dana untuk membeli senjata dan keperluan logistik didapatkan keempat pria itu dari kocek masing-masing.

“Mereka mengumpulkan dana sendiri, keuangan sendiri. Sebab sepucuk pistol bukan mahal, RM3.000 sudah boleh dapat sepucuk pistol di Malaysia,” kata Ayob.

Kini, lanjutnya, aparat Malaysia sedang melengkapi berkas-berkas kasus mengingat mereka mempunyai 25 hari sejak penangkapan.

“Kemudian kita ajukan dokumen investigasi ke kejaksaan. Sekiranya cukup bukti mereka akan diadili di pengadilan. Mungkin akhir bulan, dua minggu lagi (mereka diadili),” paparnya.

Sebelumnya kepolisian Malaysia juga melakukan penangkapan terhadap warga negara Indonesia di negara itu dalam kasus-kasus yang terkait dengan terorisme.

Salah seorang di antaranya, Mohd Al-Arsyi bin Mus Budiono, dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan pada Oktober lalu. Sebagian lainnya telah dipulangkan ke Indonesia.

Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Potret Toleransi dari Timika, Anak Muda Katolik Kristen, Hindu, Budha Jaga Shalat Id

Next Post

Apa yang mendasari pengakuan Trump atas Yerusalem? Tujuh hal yang harus Anda ketahui

Next Post
Apa yang mendasari pengakuan Trump atas Yerusalem? Tujuh hal yang harus Anda ketahui

Apa yang mendasari pengakuan Trump atas Yerusalem? Tujuh hal yang harus Anda ketahui

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia