• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia Indonesia
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia Indonesia
No Result
View All Result
Home Renungan

Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi. [Kejadian 25:11]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
17 February 2019
inRenungan
53 4
AA
0

Di sana Hagar menemukan keselamatan, dan Ismael minum dari air yang dengan penuh anugerah disingkapkan oleh Allah yang hidup dan menjaga anak-anak manusia; namun di sana ia hanya numpang lewat, sebagaimana manusia duniawi yang datang kepada Allah dalam saat-saat sulit, ketika dengannya mereka diuntungkan. Mereka berseru kepada-Nya dalam kesulitan, tetapi melupakan-Nya dalam kelimpahan. Sedangkan Ishak tinggal di sana, menjadikan sumur Allah yang hidup dan Mahatahu sebagai sumber kebutuhannya yang tetap. Arah lazimnya kehidupan seseorang, yaitu di mana jiwanya tinggal, merupakan penguji keadaan dirinya yang sesungguhnya. Mungkin kunjungan pemeliharaan yang dialami Hagar terbersit dalam pikiran Ishak, dan menuntun Ishak untuk menghormati tempat itu; namanya yang mistis membuat Ishak merasa sayang kepadanya; perenungannya di pinggir sumur saat senja menjelang membuatnya akrab dengan sumur itu; pertemuannya dengan Ribka di sana telah membuat jiwanya merasa di situlah tempat tinggalnya berada; tetapi yang terbaik dari semua, fakta bahwa di sana dia menikmati perjumpaan-Nya dengan Allah yang hidup, membuatnya untuk memilih tempat kudus itu sebagai tempat kediamannya. Marilah kita belajar untuk hidup di hadirat Allah yang hidup; marilah kita berdoa kepada Roh Kudus supaya hari ini, dan setiap hari ke depan, kita boleh merasakan “Engkaulah Allah yang telah melihat aku.” [Kejadian 16:13] [1] Semoga Tuhan Yahweh menjadi seperti sumur bagi kita, menyukakan hati, menghibur, tidak pernah mengecewakan, terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal [Yohanes 4:14]. Botol si ciptaan retak dan mengering, tetapi sumur sang Pencipta tidak pernah mengecewakan; berbahagialah dia yang diam di dekat sumur-Nya, yang dengan demikian mendapatkan persediaan kebutuhannya secara berlimpah dan terus-menerus. Tuhan adalah penolong yang pasti bagi orang lain: Namanya adalah Shaddai, Allah Maha-mencukupi; hati kita sering merasakan hubungan yang paling intim dan menyukakan hati dengan-Nya; melalui Dia jiwa kita telah menemukan Suaminya yang mulia, Tuhan Yesus; dan di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada [Kisah Para Rasul 17:28]; maka marilah kita tinggal dalam persekutuan yang erat dengan-Nya. Tuhan yang mulia, ikatlah kami sehingga kami tidak akan pernah meninggalkan-Mu, melainkan diam dekat sumur Allah yang hidup.

Baca juga:   Apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah. [1 Korintus 1:28]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share29SendShareTweet18Share5Share7Send
Previous Post

Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. [Filipi 4:11]

Next Post

Beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku. [Ayub 10:2]

Next Post

Beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku. [Ayub 10:2]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia Indonesia

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true