• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu. [Yesaya 30:18]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
9 December 2022
inRenungan
AA
0

Diakonia.id –

Tuhan seringkali menunda dalam menjawab doa. Kita bisa melihat beberapa contoh dalam Kitab Suci. Yakub tidak mendapat berkat dari sang malaikat sampai menjelang fajar — ia harus bergumul dengannya semalaman. Perempuan yang miskin dari Siro-Fenisia tidak dijawab dengan satu kata pun untuk sekian lama. Paulus memohon kepada Tuhan tiga kali agar “duri di dalam daging” diambil daripadanya, dan ia tidak mendapat jaminan bahwa hal itu akan diambil daripadanya, namun yang ada adalah sebuah janji bahwa anugerah Allah cukup baginya. Jika engkau telah lama mengetuk pintu anugerah, namun tidak mendapat jawaban, haruskah aku memberitahu engkau mengapa Pencipta yang Mahakuasa belum membuka pintu dan membiarkan engkau masuk? Bapa kita memiliki alasan-Nya yang khusus untuk membiarkan kita menanti. Kadangkala alasannya adalah untuk menunjukkan kuasa dan kedaulatan-Nya, agar manusia mengetahui TUHAN memiliki hak untuk memberi atau menahan pemberian. Lebih sering, penundaan itu adalah untuk kebaikan kita. Engkau mungkin dibiarkan terus menunggu agar keinginanmu dapat lebih sungguh-sungguh. Allah mengetahui bahwa penundaan akan memperhidup dan meningkatkan keinginan, dan jika ia membiarkan engkau menunggu engkau akan melihat keinginanmu lebih jelas, dan engkau akan lebih sungguh mencari, dan engkau akan lebih menghargai belas kasihan-Nya karena penantian yang panjang itu. Mungkin juga ada sesuatu yang salah di dalam engkau yang harus disingkirkan sebelum sukacita Tuhan itu diberikan. Mungkin pandanganmu mengenai rencana Injil terbolak-balik, atau engkau mungkin sedikit mengandalkan dirimu sendiri, bukannya mempercayakan dengan sederhana dan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Atau Allah membuat engkau menanti-nanti sebentar agar Ia pada akhirnya dapat lebih memperlihatkan kekayaan anugerahnya kepada engkau. Seluruh doamu diarsipkan di sorga, ketika tidak dengan cepat dijawab doa-doamu pasti tidak dilupakan, melainkan dalam waktu sebentar saja akan dipenuhi demi sukacitamu dan kepuasanmu. Janganlah putus asa membuat engkau diam, melainkan sekarang juga lanjutkan memohon dengan sungguh-sungguh.

Baca juga:   Belum dewasa dalam Kristus. [1 Korintus 3:1]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya, mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. [Wahyu 3:4]

Next Post

Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. [1 Tesalonika 4:17]

Next Post

Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. [1 Tesalonika 4:17]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia