• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Mengapa orang-orang Kristen tidak berpuasa sebagaimana orang-orang Muslim?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
3 February 2020
inApologetika
135 2
0
Mengapa orang-orang Kristen tidak berpuasa sebagaimana orang-orang Muslim?
173
SHARES
910
VIEWS


Diakonia.id – Kaum Muslim dan Kristen sama-sama berpuasa namun dengan tujuan yang berbeda. Demi menaati salah satu dari Lima Rukun, seorang Muslim wajib berpuasa pada bulan Ramadan. Banyak kaum Muslim yang dengan tulus berusaha memperoleh berkah dan pengampunan saat berpuasa.

Bagi orang-orang Kristen, puasa bukan kewajiban tapi merupakan salah satu bentuk wujud syukur. Dengan tidak makan justru memberi mereka kesempatan untuk menyatakan kepuasan mereka kepada Allah, dan bukannya kepada makanan.

Walaupun puasa tidak menghasilkan upah dari Allah atau bisa memastikan tempat di firdaus, banyak orang Kristen yang berpuasa dengan alasan-alasan berikut ini:

– Menyatakan kepuasan mereka kepada Allah (Lukas 4:4)

– Merendahkan diri di hadapan Allah (Daniel 9:3; 10:12)

– Memohon pertolongan Allah (2 Samuel 12:16; Ester 4:16; Ezra 8:23)

– Mencari kehendak Allah (Kisah 13:2-3)

– Bertobat dari dosa (Yunus 3:5-10; 1 Raja-Raja 21:25-29)

– Menyembah Allah tanpa gangguan (Lukas 2:36-38)

Walaupun Yesus (Isa) mendorong kita untuk berpuasa, Dia tidak pernah menetapkan kapan atau berapa lama seseorang harus berpuasa. Para pemimpin agama pada jaman Isa membanggakan diri bahwa mereka berpuasa dua kali seminggu, namun Yesus mempertanyakan kesungguhan hati mereka. Orang-orang Kristen hanya meneladani contoh dariNya.

Contoh Isa dalam hal puasa

Pada masa awal pelayanan Isa di depan umum, sebelum melakukan mukjizat-mukjizat dan mengajar, Dia berpuasa selama empat puluh hari.

Sesudah itu Iblis mencobai Yesus saat Dia masih lemah karena lapar, “ Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus … Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”

Baca juga:   Apa kata Alkitab mengenai bersyukur / berterima-kasih?

Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.” (Matius 4:2, 8-11).

Sekalipun Iblis mencobai Yesus untuk berdosa, Yesus tidak jatuh dan tetap sempurna, tidak seperti manusia lain dalam sejarah.

Peringatan Isa mengenai puasa yang sombong

• Jangan berpuasa supaya terlihat suci di hadapan orang lain.

“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”” (Matius 6:16-18)

• Jangan berpuasa untuk mendapatkan pengampunan dosa.

(Farisi = seseorang yang menjadi anggota dari sekte Yahudi yang ekstrim)

“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:11-14)

Baca juga:   Apa yang diajarkan alkitab mengenai uang suap atau menerima suapan?

Yesus mengajarkan bahwa manusia tidak bisa masuk ke firdaus karena berpuasa. Dosa membuat perbuatan baik kita yang paling saleh sekalipun tidak pantas di hadapan Allah.

Isa mengubah puasa (Markus 2:18-22)

Yesus mengajarkan bahwa mengikuti kehendak kudus Allah memberi kepuasan yang lebih besar dari urusan makan. “Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: “Rabi, makanlah.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.”

Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:31-34)

Apa itu kehendak dan pekerjaan Allah? “Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Baca juga:   Apakah Qur’an menggantikan Alkitab?

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”” (Yohanes 6:35-40)

Sama seperti manusia akan mati ketika tidak makan, maka kita juga akan mati secara rohani, terpisah selamanya dari Allah dan harus menghabiskan kekekalan di dalam neraka, kalau kita tidak menerima Yesus, sang Roti Hidup itu.

Karena Dia “turun dari Surga,” lahir dari Anak Dara, Yesus menyebut Allah sebagai BapaNya. Melalui kehidupanNya yang sempurna, kematian dan kebangkitanNya, Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Allah, sekaligus Anak Allah.

Yesus menggenapi kehendak BapaNya, menyelamatkan orang-orang berdosa dengan menanggung dosa mereka di atas salib. Dengan membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Allah menyatakan bahwa Dia telah menerima pengorbanan Yesus.

Bagaimana Saudara menerima sang Roti Hidup? Saudara harus berbalik dari dosa dan percaya kepada kematian dan kebangkitan Yesus supaya bisa menyelamatkan Saudara – tidak lagi percaya pada amal ibadah sendiri melalui perbuatan-perbuatan seperti berpuasa.

Setelah menyelamatkan Saudara dari dosa, Yesus memberi Saudara kemauan dan kekuatan untuk memuliakan Allah melalui perbuatan-perbuatan baik, seperti misalnya berpuasa.

“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:22-23). (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Pertanyaan Muslim
Previous Post

ORANG MENOLAK YESUS KARENA KITA MENOLAK YESUS!

Next Post

Apakah umat Kristen dan umat Muslim menyembah Allah yang sama?

Next Post
Mengapa orang-orang Kristen tidak berpuasa sebagaimana orang-orang Muslim?

Apakah umat Kristen dan umat Muslim menyembah Allah yang sama?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In