Diakonia.id – Seorang katekis atau pengajar Gereja Katolik, Agustinus Duwitau tertembak di bagian bahu kirinya pada Rabu (7/10). Agustinus diduga ditembak aparat TNI yang sedang berjaga di sekitar Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.
“Kemarin penembakan terhadap Agustinus Duwitau di Intan jaya, pelakunya adalah anggota TNI/Polri. Oleh karena itu TNI/Polri jangan mengkambing hitamkan TPNPB-OPM,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (8/10).
Sebby mengatakan Agustinus sehari-hari mengajar di Gereja Katolik setempat. Ia menduga penembakan terjadi lantaran aparat TNI mengira bahwa korban merupakan anggota OPM.
Menurut Sebby, saat peristiwa, Agustinus sedang menenteng senapan angin di sekitar pos pengamanan TNI.
“Karena dia waktu dia kabur menjinjing senapan angin. Tentara Indonesia itu pikir mereka anggota OPM,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengakui terjadi penembakan di wilayah Bandara Bilorai. Menurutnya, wilayah bandaran merupakan daerah rawan.
Suriastawa mengatakan anggota TNI yang berjaga di sekitar bandara saat itu melihat dua orang mencurigakan yang mengendap-ngendap menuju wilayah bandara. Dua orang itu diduga anggota kelompok OPM.
“Diduga kedua orang tersebut merupakan bagian dari kelompok KKB yang sedang persiapan untuk menyerang bandara Bilorai,” kata Suriastawa kepada CNNIndonesia.com.
Suriastawa menyebut pihaknya pun langsung mengintai kedua orang tersebut. Anggota TNI memberikan tembakan peringatan setelah melihat kedua orang tersebut membawa senjata angin laras panjang.
Mendengar suara tembakan, kata Suriastawa, mereka berdua lari ke dalam hutan. Menurutnya, aparat semakin curiga sehingga seorang sniper menembak ke arah mereka berdua.
“Ditembak, dibidik lah. Sehingga kena lah, dengan kena ini sebenarnya (ada) dua orang. Harapannya, yang tidak kena ini segera turun diajak berobat. Ternyata dia melarikan diri,” ujarnya.
Suriastawa mengaku menerima informasi bahwa salah seorang korban telah dibawa ke rumah sakit. Meski demikian, ia mengklaim tidak mengetahui identitas korban yang ditembak oleh TNI di wilayah bandara tersebut.
“Apakah itu (Agustinus Duwitau), kami enggak tahu. Ini kejadiannya yang jelas dua orang melarikan diri, apakah orang itu salah satu yang kena atau ini kejadian lain kita tidak tahu,” katanya.
Suriastawa pun mempertanyakan alasan kedua korban yang melintasi wilayah Bandara dengan menenteng senjata. Ia menyebut wilayah tersebut kini sudah menjadi daerah rawan penyerangan KKB. Oleh karena itu, kata dia, kecurigaan anggota di lapangan memiliki dasar yang kuat. (mjo/fra/CNN)