Diakonia.id -Dalam masyarakat di mana segalanya tampak berkisar pada menemukan cinta dan membarui status hubungan di Facebook, memang sulit untuk merasa puas saat menjalani masa lajang. Namun, bukan berarti ini mustahil.
Kepuasan Anda sebenarnya masalah sudut pandang—sebuah keputusan untuk memercayai Allah dalam segala hal dan melihat-Nya bekerja di setiap lembar kehidupan Anda.
Berikut beberapa cara untuk merasa puas dalam masa penantian Anda:
1. Kembangkan hati yang penuh syukur
Puji dan syukur Anda adalah senjata ampuh. Ketimbang berfokus pada kekurangan Anda, cobalah ingat dan terima semua hal yang Anda miliki. Dengan demikian, Anda melawan ketidakpuasan dan memberi Tuhan kesempatan untuk mengingatkan Anda pada kebaikan dan berkat-berkat-Nya.
Lajang bukanlah cara Tuhan merampas hidup atau menghukum Anda. Jangan terjebak dalam angan-angan dan upaya mencari sang belahan jiwa, hingga Anda melupakan semua karunia yang Tuhan berikan—hubungan-hubungan penting dalam hidup Anda, bakat-bakat Anda, bahkan kebebasan yang Anda nikmati sebagai seorang lajang.
1 Tesalonika 5:18 mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
2. Investasikan diri pada hubungan keluarga / teman
Hargai setiap momen, percakapan, dan pengalaman bersama orang-orang tercinta. Kendati keluarga dan teman-teman selalu menjadi bagian hidup Anda, dinamika hubungan kalian dapat berubah ketika “sosok spesial” itu hadir. Sebagai lajang, Anda bisa mendedikasikan waktu dan fokus untuk memelihara hubungan keluarga dan teman.
Dengan melihat jauh, melampaui kepuasan pribadi, visi Anda menjadi jernih dan kepekaan Anda terhadap kebutuhan orang lain pun meningkat.
“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10:24)
3. Raihlah impian Anda
Terlepas dari status hubungan Anda, raihlah tujuan, impian, serta aspirasi yang Allah tanamkan dalam diri Anda. Jangan buang-buang waktu! Salah satu kesalahan terbesar para lajang adalah menunda untuk mengejar mimpi-mimpi mereka kalau belum menemukan seseorang untuk mencapainya bersama-sama. Dengan melakukan itu, mereka malah kehilangan banyak hal-hal indah yang ditawarkan kehidupan lajang.
Jangan tahan ambisi dan minat Anda sampai mendapatkan pujaan hati. Alih-alih, luangkan waktu dan energi Anda untuk memenuhi panggilan Allah. Dia akan memberkati Anda dengan rekan seregu seiring perjalanan—seseorang yang akan mendukung daya upaya Anda dan menantang Anda untuk menjadi yang terbaik.
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:13-14)
4. Pertahankan standar tinggi Anda
Semakin lama melajang, semakin besar godaan untuk menjalin hubungan dengan siapapun yang kelihatan berminat, meskipun Anda tahu kalian tidak cocok. Jangan turunkan standar Anda, atau terlibat dalam hubungan yang salah karena terpicu keputusasaan. Jelas, tak ada sosok sempurna yang bisa memenuhi setiap ekspektasi Anda, tapi jangan kompromikan standar diri Anda.
“Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” (Lukas 22:40)
5. Pelihara kehidupan spiritual Anda
Apapun status Anda sekarang, berdoa dan saat teduh sangat penting untuk memelihara kehidupan rohani Anda. Doa tidak hanya memberi kedamaian, tetapi juga mengingatkan Anda bahwa Dia berkuasa atas hidup Anda.
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33).
Seringkali kita bebankan semua tanggung jawab pada diri sendiri, seolah-olah kita mampu mengatur setiap detail terkecil hidup. Namun, sesungguhnya Tuhan meminta kita menyerahkan rencana-rencana kita kepada-Nya—untuk percaya bahwa Dia tahu yang terbaik bagi kita.
Daripada menghabiskan waktu untuk khawatir, galilah Kitab Suci dan izinkan firman Tuhan mengisi jiwa Anda. Jadikan Tuhan dan perkataan-Nya sebagai sumber kekuatan utama Anda. Ketika kita terhubung dengan sumber tersebut, kita menerima sukacita, kekuatan, serta kebijaksanaan-Nya.
“Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.” (Ayub 12:13)
6. Serahkan hidup Anda
Dalam masa lajang, mudah bagi kita meragukan Allah, terutama saat kita sulit melihat gambaran besar hidup. Mudah untuk berpikir bahwa Anda bertanggung jawab untuk menjangkau ke luar dan mencari seseorang.
Namun, jika kita melatih kesabaran, yakinlah dan ketahuilah: saat Anda menanti dan mencari Allah, Dia sedang bekerja di balik layar untuk merancang kisah hidup Anda. Dia tengah membentuk dan mendewasakan Anda menjadi pria atau wanita yang sesuai kehendak-Nya. Allah yang merajut Anda dalam rahim ibu Anda pasti memahami Anda lebih dari siapa pun.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)
Bisakah Anda percayakan masa depan Anda kepada-Nya? Bahwa Dia bukan hanya tahu yang terbaik bagi Anda, melainkan juga waktu yang tepat untuk menggenapi-Nya?
7. Kuatkan dan layani sesama
Selama masa penantian, Tuhan telah memberi Anda tugas dan tanggung jawab untuk melayani dan memberi harapan bagi mereka yang membutuhkan. Entah itu di ladang misi, sekolah, kampus, gereja, atau komunitas lokal, Anda punya tujuan dan kontribusi unik bagi sesama.
Setiap perbuatan baik, pelukan kasih, atau kata-kata penguatan Anda akan memberi perbedaan berarti bagi orang lain. Mengubah dunia dimulai dari diri Anda sendiri.
“… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)
Kawanku terkasih, rencana Tuhan bagi hidup Anda melebihi segala yang mampu Anda bayangkan, dan tidak dimulai atau berakhir dengan Anda menemukan pasangan hidup. Izinkan Tuhan mengubah kekhawatiran dan keresahan Anda menjadi kepuasan akan masa kini, serta kegembiraan dan antisipasi akan masa depan.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8-9). (gkdi.org)