Diakonia.id – Akibat virus Corona (COVID-19), pemerintah Korea Selatan meminta gereja-gereja untuk tidak menggelar ibadah Minggu di bangunan masing-masing Ahad ini, 1 Maret 2020. Sebagai gantinya, mereka meminta tiap gereja untuk menggelar ibadah secara online.
Salah satu yang menggelar ibadah Minggu secara online adalah gereja Yoido Full Gospel Church. Gereja di Seoul itu memilih menggelar ibadah untuk 560 ribu jemaatnya via Youtube live. Tidak lupa mereka juga menyertakan paduan suara dalam ibadah tersebut meski dengan susunan choir yang lebih kecil, tak lagi dengan 200 penyanyi dan 60 personil orkestra.
“Saya dengar memang tidak akan ada ibadah hari Minggu ini. Ketika saya cek ke gedungnya, memang tidak ada siapa-siapa di sana. Sangat kosong,” ujar salah satu jemaat, Song Young-Koo, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.
Selain Gereja Yoido, gereja lainnya yang tidak menggelar ibadah secara langsung adalah Samil Presbyterian Church. Berlokasi di Yongsan, gereja itu membatalkan semua sesi ibadah di gereja dan menutup akses masuk ke bangunan mereka, tak terkecuali lokasi parkir.
Tempat ibadah di Korea Selatan, beberapa hari terakhir, memang menjadi sorotan dalam pengendalian virus Corona di negeri ginseng. Sebab, tempat ibadah ditengarai menjadi lokasi awal penyebaran virus Corona di Korea Selatan.
Secara spesifik, tempat ibadah yang diyakini jadi lokasi penyebaran awal adalah tempat ibadah kelompok religius Shincheonji, pecahan dari gereja Kristen di Korea Selatan. Otoritas Kesehatan Korea Selatan menyakini ada banyak pasien virus Corona beribadah di bangunan Shincheonji karena salah satu kewajiban bagi jemaatnya adalah harus pergi beribadah sesakit apapun mereka.
“Budaya di sana adalah, meskipun kamu sakit, kamu tetap harus datang di ibadah Minggu. Jika kamu sangat sakit, tidak perlu datang di hari Minggu, tapi harus datang di hari Senin atau Selasa. Kamu harus datang,” ujar salah satu mantan jemaat Shincheonji, Duhyen Kim, sebagaimana dikutip dari CNN.
Permintaan pemerintah agar gereja tidak menggelar ibadah secara langsung menjadi kasus pertama di Korea Selatan dalam 236 tahun terakhir. Kurang lebih ada 1700 gereja yang tidak menggelar ibadah Minggu pada hari ini.
Adapun kasus virus Corona (COVID-19) di Korea Selatan sudah mencapai 3.526 atau terbanyak kedua setalah Cina. Jumlah korban meninggal ada 17, terbesar keempat setelah Cina, Iran, dan Italia.
ISTMAN MP | REUTERS | CNN