• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apa yang Alkitab nyatakan mengenai kesombongan?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
8 March 2021
inApologetika, Belajar Alkitab, Umum
46 3
AA
0
Apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas?


Diakonia.id – Ada perbedaan antara kesombongan yang dibenci Allah (Ams 8:13) dan kebanggaan yang kita rasakan ketika bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Jenis kesombongan yang berasal dari pembenaran diri merupakan dosa. Allah membenci hal tersebut karena menghalangi kita untuk mencari-Nya.

Kitab Mazmur 10:4 menyoroti orang yang sombong begitu bergantung pada diri mereka sendiri sehingga pikiran mereka jauh dari Allah: “Orang fasik, dengan membanggakan batang hidungnya, tidak mencari Allah. Seluruh pikirannya adalah, ‘Tidak ada Allah.'” Kesombongan yang congkak semacam ini merupakan kebalikan dari semangat kerendahan hati yang dicari Allah. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 5:3).

Mereka yang “miskin di hadapan Allah” adalah mereka yang mengakui kerusakan totalnya secara spiritual dan ketidakmampuan mereka untuk datang kepada Allah selain karena kasih karunia ilahi-Nya. Orang yang sombong, begitu dibutakan oleh kecongkakan mereka, sehingga mereka berpikir kalau mereka tidak membutuhkan Allah. Lebih buruk lagi, mereka merasa kalau Allah harus menerima mereka sebagaimana adanya, karena mereka memang layak untuk diterima oleh-Nya.

Baca juga:   Mahfud MD Bentuk TGPF Kasus Penembakan Pendeta Yeremia

Konsekuensi dari dosa kesombongan dipaparkan di seluruh isi Alkitab. Kitab Amsal 16:18-19 menyatakan kalau “kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak.”

Setan diusir dari surga karena kesombongannya (Yes 14:12-15). Dia begitu sombong untuk mencoba menggantikan Allah sebagai penguasa yang sejati dari alam semesta ini. Tapi, Setan akan dilemparkan ke neraka pada hari penghakiman yang terakhir. Bagi mereka yang menentang Allah, hanyalah bencana yang menanti mereka (Yes 14:22).

Baca juga:   INJIL PAULUS VS INJIL YAKOBUS

Kesombongan telah menghalangi banyak orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Mengakui dosa dan menyatakan kalau kita tidak sanggup melakukan apapun untuk mencapai hidup yang kekal dengan usaha kita sendiri akan mencegah kita untuk menjadi orang yang sombong. Janganlah kita berkoar-koar tentang diri kita sendiri. Jika kita ingin berkoar-koar, maka sebaiknya kita memberitakan kemuliaan Allah. Apa yang kita nyatakan mengenai diri kita sendiri tidak berarti apa-apa bagi Allah. Yang Allah sendiri nyatakan mengenai kitalah yang berarti (2 Kor 10:18).

Baca juga:   Adaptasi Kebiasaan Baru, Berdamai dengan Gaya Hidup Baru

Mengapa kesombongan bisa dianggap begitu berdosa? Kesombongan berarti memberikan pujian dan penghargaan kepada diri kita sendiri untuk sesuatu yang Allah lakukan. Kesombongan berarti mencuri kemuliaan yang seharusnya diperuntukkan bagi Allah saja. Kesombongan pada dasarnya merupakan penyembahan terhadap diri sendiri. Apapun yang kita capai di dunia ini tidak akan mungkin terjadi jika bukan Allah yang memampukan dan memelihara kita.

“Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” (1 Kor 4:7). Itulah sebabnya kita memberikan kemuliaan kepada Allah – karena hanya Dia saja yang layak untuk menerimanya. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Share25SendShareTweet16Share4Share6Send
Previous Post

Untuk masuk ke dalam kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. [Kisah Para Rasul 14:22]

Next Post

Segala sesuatu padanya menarik. [Kidung Agung 5:16]

Next Post

Segala sesuatu padanya menarik. [Kidung Agung 5:16]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Gereja
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true