Diakonia.id – Apakah Isa (bahasa Arab: عيسى, translit. `Īsā) adalah Yesus? Ini mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang paling sering diperbincangkan dan diperdebatkan baik dikalangan internal umat Islam, maupun internal umat Kristen, maupun antar Islam – Kristen. Disatu sisi ada yang berpendapat Isa adalah Yesus, disatu sisi berpendapat bahwa Isa bukanlah Yesus. Adalah A yang diceritakan B oleh satu orang, sementara yang lain menceritakan C. Apakah A yang diceritakan oleh B adalah sama dengan yang di ceritakan oleh C?
SOSOK YANG SAMA DENGAN DUA PERSEPSI BERBEDA ?
Dalam kalangan Islam sendiri ada pandangan (yang mungkin jadi generalisasi secara umum) Nabi Isa dalam Al-Qur’an dengan Yesus dalam Bibel adalah dua sosok yang sama dengan persepsi yang berbeda. Keyakinan tentang kenabian Isa ( as ) atau Yesus adalah perintah dari syariat Islam . Setiap Muslim percaya pada kenabian Isa dan menghormati dia seperti mereka menghormati semua nabi
Kepercayaan pada para nabi adalah salah satu dari enam rukun iman dalam Islam . Seseorang yang menyangkal para nabi , bahkan salah satu dari mereka , tidak dianggap sebagai seorang Muslim
Tradisi Islam meyakini bahwa Isa adalah nabi dan rasul Allah terakhir dari kalangan Bani Israil, juga dipandang sebagai salah satu rasul Ulul Azmi. Kata ulul azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki, sedangkan azmi berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat.
Maka ulul azmi diartiakan sebagai seorang yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan. Berikut ini lima nama Nabi yang diberi gelar ulul azmi.
- Nabi Nuh A.S
- Nabi Ibrahim A.S
- Nabi Musa A.S
- Nabi Isa A.S
5. Nabi Muhammad SAW
Dia juga kerap disebut Al-Masih (bahasa Arab: المسيح, Mesias) dan ibnu Maryam (bahasa Arab: ٱبْنُ مَرْيَمَ, putra Maryam). Penyebutannya dalam Al-Qur’an utamanya menekankan pada dua aspek: kemuliaan dan kemanusiaannya. Isa disebut sebagai sosok yang saleh, nabi, dan utusan Allah.
Al-Qur’an (kitab suci Islam) menyebut nama Isa sebanyak 25 kali.[a] Dia juga disebut ibnu Maryam sebanyak 23 kali[b] dan Al-Masih 11 kali.[c] Kisahnya disebutkan dalam Surah Ali ‘Imran (3): 49-55, Al-Ma’idah (5): 110-118, dan Maryam (19): 24-36.
Bagi yang memiliki pandangan ini Ayat-ayat Al-Quran mengenai Isa atau Yesus menjembatani iman Islam dan Kristen. Pada saat yang sama, Al-Quran menunjukkan beberapa pandangan berbeda mengenai Isa atau Yesus.
Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen. Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip al-Qur’an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih. Pemeluk Islam mempercayai Isa Al Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel. (makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen). Perbedaan pandangan ini bukan saja terjadi dalam agama Islam, tetapi juga dikalangan Kristen (hal inilah yang menginisiasi Konsili gerejawi), bahkan dikalangan sekuler sendiri. Bahkan perbedaan padangan mengenai Yesus dan ketuhanan Yesus, melahirkan sebuah bidang ilmu dalam Teologi yaitu Kristologi. Kristologi adalah cabang ilmu teologi yang membicarakan tentang posisi Yesus Kristus.
‘Isa عيسى |
|
---|---|
![]() Kaligrafi ‘Isa ‘alaihis-salam
|
|
Lahir | Betlehem |
Tempat tinggal | Palestina |
Gelar |
|
Orang tua | Maryam[1] (ibu) |
Kerabat |
|
Ayat
“Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
— Al-Ma’idah (5): 46
Nantikan seri berikutnya: Apakah Isa yang dimaksud dalam Quran adalah Yesus?