• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apakah argumen Moralitas bagi keberadaan Allah?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
5 January 2021
inApologetika, Belajar Alkitab
AA
0
Kanon Alkitab


Diakonia.id – Argumen moralitas dimulai dari kesadaran bahwa hampir semua orang mengakui adanya kode moralitas (bahwa ada tindakan yang benar, serta tindakan yang salah). Setiap kali kita memperdebatkan kebenaran dan kesalahan, kita sedang mengungkit sebuah hukum yang lebih agung dan tidak berubah yang kita asumsikan telah diketahui dan dipelihara oleh orang lain. Kebenaran dan kesalahan menyiratkan sebuah tolak ukur atau hukum yang lebih tinggi, dan hukum tentunya telah disahkan oleh sosok pemberi hukum. Karena hukum moralitas lebih tinggi dari umat manusia, maka hukum universal ini harus dirancang oleh pemberi hukum yang universal. Perancang itulah Allah.

Baca juga:   Apakah ada penjelasan mengenai keberadaan Allah?

Dalam mendukung argumen moralitas, kita mengamati bahwa suku-suku terdalam yang terpisah dari dunia luar memelihara sebuah kode moralitas yang mirip dengan kelompok lainnya. Walaupun dalam hal sipil pasti ada perbedaan, kebajikan seperti keberanian dan kesetiaan serta sifat buruk seperti keserakahan dan sifat pengecut bersifat universal. Jika manusia bertanggung jawab atas kode moralitas seperti itu, maka tentunya akan sangat bervariasi dari satu kelompok dengan kelompok lain. Selebihnya, kode ini bukan semata rekaman tindakan manusia- karena manusia sendiri lebih sering gagal memelihara kode moralitas yang ia ketahui. Jika demikian, dari manakah asal usul ide-ide moralitas ini? Roma 2:14-15 menyatakan bahwa hukum moralitas (atau hati nurani) datangnya dari pemberi hukum agung yang lebih tinggi dari manusia. Jika memang demikian, maka wajarlah apa yang telah kita amati. Pemberi hukum itu adalah Allah.

Baca juga:   Apakah eksistensialisme itu?

Secara negatif, ateisme tidak menyediakan basis bagi moralitas, harapan, atau makna kehidupan. Walaupun dengan sendirinya hal ini tidak menggagalkan ateisme, namun jika penerapan praktis sebuah kepercayaan gagal jika diperhadapkan dengan realita kenyataan, maka kita harus meninggalkannya. Tanpa Allah tidak akan ada basis bagi moralitas, kehidupan, atau makna kehidupan. Namun semua ini ada, dan Allah pun juga ada. Itulah yang dimaksud oleh argumen moralitas bagi keberadaan Allah. (gotquestions)

Baca juga:   Bagaimana seharusnya orang Kristen memandang politik?
Join @idDiakonia on Telegram
Tags: AlkitabAllahMoral
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Dilema Euthyphro: apakah sesuatu baik karena Allah telah menyatakannya baik, ataukah Allah menyatakannya baik karena hal itu memang baik?

Next Post

Basarah PDIP Minta Negara Lebih Rangkul Ormas Moderat

Next Post
Basarah PDIP Minta Negara Lebih Rangkul Ormas Moderat

Basarah PDIP Minta Negara Lebih Rangkul Ormas Moderat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia